Arinal Sampaikan Capaian Kinerja Sektor Perdagangan Lampung

BANDARLAMPUNG -
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memaparkan sejumlah capaian sektor perdagangan
saat menghadiri Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI di di Hotel Novotel, Bandarlampung,
Rabu (1/3/2023).
Arinal mengungkapkan, di tengah perlambatan ekonomi global
yang sedang melanda banyak negara besar dunia, Indonesia khususnya Provinsi
Lampung mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,28 % pada Tahun 2022, lebih
baik dari Tahun 2021 yang sebesar 2,79 %.
Seiring dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi, capaian IPM
Provinsi Lampung adalah sebesar 70,45 pada Tahun 2022 atau meningkat 0,79%
dibandingkan Tahun 2021.
"Semoga Tahun 2023 ini, Indonesia bisa tumbuh lebih
tinggi setelah pulih dari dampak pandemi," harap Gubernur Arinal.
Selanjutnya, Gubernur mengungkapkan kinerja sektor
perdagangan Provinsi Lampung yang tumbuh dengan baik yaitu sebesar 15,35 % pada
Tahun 2022 dibandingkan Tahun 2021 dan menjadi sektor terbesar ketiga yang
mendorong pertumbuhan ekonomi setelah sektor Pertanian dan sektor
Perindustrian.
Kinerja perdagangan Provinsi Lampung yang sangat baik ini
terutama dikarenakan pencapaian nilai ekspor yang tinggi, mencapai 5,6 miliar
USD pada Tahun 2022 atau tumbuh sebesar 15,74 %, dan merupakan nilai ekspor
tertinggi selama 10 tahun terakhir.
Selain dari sektor perdagangan luar negeri, kata Gubernur,
juga terjadi peningkatan kinerja perdagangan dalam negeri. Terutama dengan
meningkatnya konsumsi lokal, untuk penjualan sepeda motor, dan meningkatnya
aktivitas masyarakat dengan diselenggarakannya event-event dan festival di
Lampung pada Tahun 2022, yang mendorong meningkatnya pendapatan dan konsumsi
masyarakat.
Upaya menjaga stabilisasi harga juga menunjukkan hal yang
baik dengan capaian inflasi Provinsi Lampung yang lebih rendah dari nasional
pada Desember Tahun 2022 yaitu sebesar 0,62 %.
Sebagai daerah yang bertumpu pada sektor agraris, Arinal
menyebutkan bahwa Provinsi Lampung merupakan produsen utama secara nasional
untuk beberapa komoditi pertanian, yaitu padi, ubi kayu, nanas, tebu, lada,
kopi robusta, jagung, pisang, dan lainnya. Untuk itu, Pemerintah Provinsi
Lampung terus melakukan upaya penguatan melalui Program Kartu Petani Berjaya,
hilirisasi produk-produk unggulan, serta penguatan pasar dalam dan luar negeri.
Adapun penguatan pasar dalam dan luar negeri dilakukan
melalui upaya mendorong hilirisasi
produk melalui pemberdayaan UKM yang mencapai 157.263 UMKM di Provinsi
Lampung pada Tahun 2022, meningkat 0,7 % dibandingkan tahun 2021. (Sumber:
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung)
Arinal selanjutnya menjelaskan Rencana Progam Prioritas
Tahun 2023 – 2024 yaitu Program Kartu Petani Berjaya untuk memberikan kemudahan
kepada petani melalui digitalisasi untuk mendapatkan sarana bibit dan
obat-obatan, pasar, peminjaman, pembinaan, dan pendidikan anak petani.
Kemudian, Pembangunan Bakauheni Harbour City, Pembangunan
UMKM Center, Perbaikan GOR Saburai, Pembangunan Masjid Raya, Pembangunan Sport
Centre, Smart Village.
Untuk meningkatkan ekspor Provinsi Lampung Gubernur Arinal
berharap kepada Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, maupun atase
perdagangan, agar dapat secara rutin berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi
Lampung untuk membantu dalam mempromosikan komoditi unggulan daerah Lampung ke
negara-negara di dunia, baik hasil pertanian dan perkebunan, kerajinan,
makanan/minuman olahan, dan lainnya, terutama untuk produk UKM/IKM asal
Provinsi Lampung.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan
bahwa kontribusi ekspor Indonesia terhadap perekonomian tumbuh secara
signifikan pada 2022 yaitu sebesar 24,49 %. Nilai ekspor Indonesia pada 2022
mencapai USD 291,98 miliar dan impor mencapai USD 237,45 miliar.
"Jadi, kita surplus USD 54,53 miliar. Surplus
perdagangan kita tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka," kata
Mendag.
Pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diprediksi terjadi
perlambatan, lebih rendah dari tahun 2022. Namun demikian, Mendag Zulkifli
Hasan optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama ekspornya, dapat tumbuh
positif.
"Saya optimis karena kita dianugerahi akal pikiran,
kita bisa ikhtiar. Agar ekspor kita tidak turun, pertama yang dilakukan secara
garis besar adalah bagaimana kita bikin ekspornya mudah, tidak ada aturan yang
menghambat," kata Mendag.