Wujudkan Program Polri, Nezet dan Fonatu Diresmikan Jadi Kampung Percontohan

MAYBRAT - Kapolsek Aifat Iptu Nugraha Didi bersama Kepala Distrik Aifat Utara Philipus Fanataf meresmikan Kampung Nezet dan Fonatu sebagai kampung percontohan masyarakat dalam menjaga kesehatan serta berdikari membangun sektor ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Kampung percontohan dan berdikari merupakan program Polri melalui Polda Papua Barat yang diwujudkannyatakan oleh Polres dan Polsek setempat guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Papua Barat khususnya Maybrat.
Nugraha Didi mengatakan, penentuan kampung percontohan merupakan keseriusan Polri selain memutus mata rantai penyebaran COVID-19, juga mengangkat potensi-potensi yang dimiliki warga kampung terutama kampung Nezet dan Fonatu untuk diekspos.
"Ini program Kapolri yang diturunkan kepada Polda Papua Barat dan Polres, makanya kami Polsek Aifat membentuk kampung percontohan, kalau bisa 4 kampung atau 5 kampung juga bisa, nah ini makanya kami jadikan Nezet dan Fonatu ini menjadi kampung percontohan sementara yang dianggap mampu berdikari dan tangguh di masa pandemi," jelas Nugraha di Nezet, Selasa (23/02).
Diakuinya, warga kedua kampung memang memiliki semangat wirausaha yang tinggi, hal itu, menurutnya terlihat dari hamparan potensi lahan yang memadai dan ditanami berbagai jenis tanaman usahatani seperti nanas,Vanili, ubi-ubian, sayur mayur, juga ternak ayam dan lele. Hanya saja kebutuhan bibit yang barangkali dibutuhkan. Terlepas dari itu ada juga BUMDes Nezet yang menjadi pusat perbelanjaan warga.
"Jadi kedua kampung ini tanpa bantuan pun paling tidak mereka bisa bertahan hidup di masa pandemi ini. Karena disini mereka punya banya usaha dan punya potensi lahan yang ditanami macam-macam tanaman, ada nenas, ada vanili, ada ubi ubian, ada sayuran bahkan ada usaha perikan lele dan ternak ayam, mereka juga punya BUMDes Nezet," bebernya
Program tersebut mendapat apresiasi baik warga kedua kampung melalui Kepala Distrik Aifat Utara, Philipilus Fanataf. Menurut Fanataf, program canangan polri itu sangat penting karena mendidik masyarakat tentang bagaimana hidup mandiri dan berdikari secara ekonomi, sekalipun di masa masa sulit seperti saat ini adanya wabah covid 19 yang membuat ketergantungan masyarakat kepada pemerintah.
"Jadi mereka ini (Polri) datang bukan bantu uang ke kita tidak, mereka hanya datang membentuk apa yang selama ini kita sudah kerjakan, karena selama ini kita di dua kampung mungkin kerja masing-masing, jadi maksudnya kita harus kerja dalam bentuk kelompok, seperti kelompok tani, atau kelompok usaha apa saja," kata Fanataf menjelaskan kepada warga.
Meski memiliki berbagai jenis usaha, Fanataf mengaku warganya selama ini mengalami kesulitan soal target pemasaran, karenanya, Ia meminta kerjasama pihak baik Polri maupun Pemerintah setempat agar dapat membantu mengatasi kendala tersebut demi pemenuhan ekomomi warga.
"Kami berharap bapak dorang bantu kami soal pemasaran, misalnya Nenas tadi atau hasil yang lain, selama ini saya lihat dua kampung ini lumayan usahanya, kalau dijual tidak terjual yaa mereka bawa pulang makan, kami butuh bapak dorang bantu kami soal pasaran. Artinya kalau mandiri yaa masyarakat memang dari dulu mandiri dengan hasil alam yang ada, tapi bagaimana soal ekonomi yang lain saja," harapnya.
Senada disampaikan Kepala Kampung Nezet, Gaspar Tenau dan Kepala Kampung Fonatu, Laurensius Kocu, Pihaknya meminta dukungan serius pemerintah kabupaten Maybrat dalam hal pembiayaan, pembibitan, obat-obatan, termasuk sarana infrastruktur dasar lainnya demi kelancaran usaha warga di dua kampung tersebut.
"Kami di dua kampung ini sekian KK ternak ayam, sekian KK ternak babi, sekian KK ternak lele, dan usahatani lainnya, tetapi kami sulit pemasaran, jadi kami butuh dukungan penuh pemerintah maybrat melalui dinas terkait," pintanya.