Warga Tanjungraja Lampung Utara Tagih Janji Arinal-Nunik Saat Kampanye
LAMPUNG UTARA - Warga desa Gendot, Tanjungraja, Lampung Utara, mengeluhkan kondisi jalan sepanjang kurang lebih 1 KM di daerah mereka rusak parah.
Kerusakan di desa yang berada tepat di daerah perbukitan dan berbatasan antara Lampung Tengah serta Lampung Barat itu berlangsung cukup lama.
Menariknya pada pemilihan Kepala Daerah 2018 lalu, Kecamatan Tanjungraja diketahui menjadi salah salah satu lumbung suara dari dua kecamatan yang mengantarkan pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia sebagai Gubernur dan wakil Lampung terpilih. Apalagi jalan tersebut diketahui merupakan milik provinsi.
Namun sayangnya, saat ini kondisi jalan tersebut begitu sulit dilewati. Terlebih saat musim penghujan datang.
"Ada sepanjang 500 meter jalan yang tidak bisa dilalui jika musim hujan," ujar Rahmad Fadli, Politisi muda Partai Golkar yang juga berasal dari Tanjungraja, Senin (21/12).
Padahal pasangan gubernur dan wakil terpilih pada kampanye lalu sempat menjanjikan ambulan bagi kecamatan yang memenangkan dirinya saat pilkada lalu. Sekaligus menjadikan pembangunan sebagai salah satu prioritas desa di kecamatan tersebut.
Bukan hanya warga yang mengeluhkan kondisi tersebut. Keluhan sama pun dirasakan para kepala desa dan tokoh masyarakat di lima desa setempat. Mereka sudah lama berupaya mengusulkan agar perbaikan bisa secepatnya dilaksanakan. Namun, sayangnya hingga kini belum juga ada tanda-tanda realisasinya.
"Kelima desa tersebut yaitu Sukasari, Sukamulya, Gunungkaton, Karangwaringin dan Tanjungberingin," ucapnya.
Selaku warga asal Tanjungraja ia pun berharap, sebagaimana janji kampanye lalu, pasangan kepala daerah terpilih kiranya dapat menepatinya. Fadli berpendapat, sudah sepantasnya bila pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dapat bersinergi dalam upaya memperbaiki jalan tersebut demi kelancaran masyarakat setempat.
"Inilah kondisi jalan utama menuju 5 desa Tanjungraja. Untuk itu paling tidak dinas terkait dalam hal ini Dinas PUPR Lampung Utara untuk segera turun ke lapangan melihat kondisi jalan dan menjadikan satu prioritas perbaikan," ujar Fadli.
Diketahui jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan yang di lewati masyarakat Gendot baik kendaran roda dua dan roda empat. Otomatis dengan kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
"Utamanya harga komoditi pertanian dan kebutuhan masyarakat ketika kondisi jalan masih rusak akan ikut terhambat," pungkasnya.