Warga Eksodus Aitim Raya Akhirnya Kembali ke Kampung Halaman

Warga Eksodus Aitim Raya Akhirnya Kembali ke Kampung Halaman
Foto: Eddwin Charles Fatie/monologis.id

MAYBRAT – Setelah hampir satu tahun berada di pengungsian, ratusan warga Aifat Timur (Aitim) Raya akhirnya bisa melepas kerinduan dengan kampung halaman mereka.

Pemulangan warga eksodus ini dirayakan Pemerintah Kabupaten Maybrat, Papua Barat dengan menggelar doa syukur bersama di Alun-alun Faitmayaf Ibu Kota Maybrat, Selasa (14/6/2022).

Acara tersebut dihadiri Sekda Maybrat Jhoni Way, Dandim 1809 Letkol Inf, Harry Ismail, Kapolres AKBP Gleen Rooi Molle, Para Asisten, Sekretaris DPRD Ferdinandus Taa, Pastor Gusti, dan Pendeta Seprianus Assem, Para Kepala Distrik, Pimpinan OPD, serta masyarakat Aitim Raya.

Intelektual Aitim Raya, Zakeus Momao, mengaku bahwa inilah momen yang dinanti warga Aitim Raya setelah sekian lama meninggalkan segala aktivitas sosial maupun pemerintahan.

."Hari ini kita semua ada disini oleh karena pertolongan Tuhan yang dengan caranya menggerakkan pikiran pimpinan kita sehingga ambil langkah ini, khususnya untuk warga kita yang berada di Aitim Raya," ujar Momao.

Dirinya mengajak masyarakat dan pejabat Aitim Raya untuk kembali dan mengabdi menjadi tuan di negerinya sendiri. Ia pun berterima kasih kepada Forkopimda dan semua pihak yang telah berkontribusi sejak awal sampai puncak pencanangan pemulangan warga yang dilakukan tersebut.

Ia juga meminta kepada aparat keamanan yang bertugas baik aparat TNI maupun Polri agar sinergis menjamin keamanan warganya hingga kembali ke kampung halaman masing-masing.

"Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat Aitim Raya yang ada di Aifat Raya dan Maybrat pada umumnya untuk kembali. Saya juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat Aitim Raya," tuntas Momao.

Dandim 1809 Maybrat Letkol Inf Harry Ismail didampingi Kapolres Maybrat, AKBP Gleen Rooi Molle menyambut baik momen tersebut. Ismail mengatakan, apapun yang sudah terjadi merupakan kisah sejarah bersama yang menjadi ratapan bersama untuk saling berbenah.

Ismail juga menyampaikan permohonan maaf bila ada salah kata dan perbuatan yang mungkin saja TNI Polri lakukan kepada warga semasa betgas di Maybrat.

"Bapak Ibu warga Aifat Timur adalah warga saya, kami hadir karena bagian dari negara," kata Dandim.

Dandim juga mengajak warga agar tak mudah terprovokasi dengan umbaran di medsos yang saling memprovokasikan keadaan, termasuk integritas dari kridebilitas pemerintah daerah di Maybrat.

"Jangan masyarakat diperalat dan menjual nama kita untuk saling mengadu domba. Kekuatan negara itu tidak hanya ada di TNI Polri, tetapi kekuatan negara itu ada pada warga masyarakat dan warga sekalian," tuntas Dandim.

Wakil Bupati Maybrat, Markus Jitmau mengajak masyarakat mengucap syukur atas perlindungan Tuhan sehingga pertemuan ini diselenggarakan Pemkab Maybrat. Markus menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati karena ada urusan yang mendesak di ibukota provinsi Papua Barat.

Markus meminta segenap pimpinan pemerintah Aitim Raya agar menindaklanjuti pertemuan itu dengan mengatur baik warganya hingga pulang tiba di kampung halamannya.

"Saya atas nama pemerintah Daerah ucapkan terimakasih kepada warga kumurkek dan sekitar yang menerima keluarga besar yang datang tinggal, baik kelebihan maupun kekurangannya anda terima. Harapan saya apapun hal biaya dan sebagainya yang mereka tinggalkan kedepan kita akan diskusi bersama. Yang penting besok sampai lusa mereka pulang dulu," pungkas Jitmau.