Warga Banjarmasin Tanggamus Tuding Proyek ADD Banyak di Mark Up dan Fiktif

TANGGAMUS - Hilang kepercayaan warga terhadap kepala pekon (kades), puluhan warga Pekon (Desa) Banjarmasin, Kecamatan Bulok, Tanggamus, Lampung, berinisiatif melakukan pengukuran dan pengecekan langsung terhadap beberapa item pengadaan dan pembangunan fisik yang bersumber dari alokasi dana desa (ADD) 2017-2018 yang diduga bermasalah.
Inisiatif warga mengukur dan mengecek pengadaan dan pembangunan fisik ini dilaksanakan buntut dari tidak transparan Kakon Banjarmasin berinisial Hz.
Warga menuding, banyak pembangunan fisik di tahun anggaran 2017-2018 yang bersumber dari ADD diduga diselewengkan.
Seperti dikatakan oleh Rh, warga setempat. Bahwa pembelian lapangan sepak bola terindikasi di mark up. Pasalnya, saat pembelian lahan tersebut dari pemilik lahan hanya sebesar Rp200 juta, tetapi dalam laporan menjadi Rp280 juta.
"Jadi inilah lokasi lapangan yang menjadi polemik warga atas dugaan mark up oleh Kakon Hz. Dari pembelian sebesar Rp200 juta tetapi laporannya menjadi Rp280 juta, serta pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di sekitar lapangan yang menelan biaya Rp80 jutaan dengan volume 80 meter," kata Rh menjelaskan.
Warga lalu melanjutkan pengecekan ke lokasi kedua yaitu di belakang SDN 1 Banjarmasin, tentang pembangunan drainase sepanjang 258 meter yang menurut warga sarat akan dugaan korupsi.
Md salah satu warga menceritakan, jika bangunan yang dimaksud itu sebagian besar adalah TPT akan tetapi didalam LPj tertulis drainase dengan menelan anggaran biaya Rp200 jutaan.
" Kakon Hz hanya membangun talud sebelah saja, sedangkan sisi satunya itu dibangun oleh swadaya murni warga, jadi Kakon Hz itu sudah gak bener itu, karena dalam pelaporan ADD ditulis pembangunan drainase," jelas Rd, emosi.
Tidak sampai disitu, warga melanjutkan lokasi ke pembangun jalan baru yang diduga sarat dengan pelaporan fiktif. Di sana sudah menunggu salah satu tokoh masyarakat, HI, sudah menanti kedatangan warga.
Dengan berapi-api, HI berharap agar pihak yang berwenang memberikan keadilan kepada warga Pekon Banjarmasin.
"Pokoknya Kakon itu sudah membohongi kami, janjinya kanan kiri mau dikasih siring tapi kenyataannya tidak ada dan lagi pembangunan jalan baru ini memakai eksavator bukannya tenaga manusia," ungkap HI.
Sampai berita ini diunggah, kepala pekon belum bisa dikonfirmasi.