Warga Aceh Timur Keluhkan Air PDAM Tirta Peusada Keruh

ACEH TIMUR - Warga Aceh Timur mengeluhkan keruhnya air PDAM Tirta Peusada dan tidak kayak konsumsi.
Menyikapi keluhan tersebut, Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) melakukan investigasi langsung ke Aceh Timur dan menenukan fakta bahwa air yang di alirkan oleh PDAM Tirta Peusada memang sangat keruh.
Humas YARA, Muhammad Dahlan mendesak Bupati Aceh Timur, Hasballah M. Thaib agar memberikan perhatian serius terhadap hal ini, karena air merupakan dalam kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
"Kami minta agar Bupati Aceh Timur memberikan perhatian serius terhadap hak air bersih untuk warganya, karena air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari," ungkap Dahlan, Selasa (01/06).
Akibat air yang keruh ini banyak kegiatan dan kebutuhan masyarakat yang terganggu, untuk rumah tangga harus mencari air bersih ke tempat lain dan mengeluarkan uang lagi, yang usahanya mempunyai kebutuhan yang tinggi terhadap air seperti warung kopi, loundry dan warung makan tentu akan sangat terganggu bahkan harus menutup usahanya sampai airnya bersih kembali.
"Air PDAM yang tidak bersih dan tidak layak konsumsi ini selain berdampak pada kesehatan juga pada usaha warga yang bergantung dengan air bersih seperti warung dan londry, saya bertemu dengan Bu Maryam pengusaha londry di Kuta Binjei, beliau harus tutup dulu usahanya karena airnya PDAM nya tidak bisa di pakai untuk mencuci," kata Dahlan.
Dahlan juga menyarankan agar PDAM menyediakan nomor layanan keluhan konsumen agar permasalahan yang di alami oleh konsumen bisa di sampaikan langsung dan ini juga bisa di jadikan upaya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami menyarankan agar PDAM Tirta Peusada menyediakan salurannya keluhan konsumen seperti nomor HP atau lainnya yang mudah di akses dan di respon cepat, dan keluhan ini bisa di jadikan sebagai masukan untuk PDAM Tirta Peusada untuk terus meningkatkan pelayanan konsumen," tutup Dahlan.