Wali Kota Bandarlampung Tinjau Vaksinasi di Pasar Bambu Kuning

BANDARLAMPUNG - Meningkatnya kasus COVID-19 varian baru omicron, membuat Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana makin menggencarkan vaksinasi 1, 2 dan booster.
"Silakan seluruh warga datang untuk vaksinasi. Tidak hanya vaksin booster, di sini bisa vaksin dosis pertama dan kedua," jelasnya, Selasa (8/2/2022).
Eva optimis dengan telah banyak masyarakat yang tervaksin maka tingkat penularan bisa menurun. Sehingga kehidupan kembali normal dan PAD Kota Bandarlampung meningkat.
"Selain di Pasar Bambu Kuning, masyarakat juga bisa melakukan vaksinasi di 31 puskesmas yang ada di Kota Bandarlampung," ujarnya.
Eva juga meminta pengertian masyarakat, Omicron tidak boleh dianggap remeh. Selain cepat menular, omicron juga bisa berakibat kematian.
"Semoga Omicron cepat berlalu,” Katanya didampingi Dandim 0410/KBL Kolonel Inf. Faisol Izuddin dan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) berkeliling melakukan rapid antigen kepada pedagang.
Dari sekitar 35 orang yang dites, sembilan orang dinyatakan reaktif. Untuk itu, orang nomor satu di Kota Tapis Berseri tersebut meminta masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta tidak takut rapid tes dan vaksinasi.
“Tes antigen cuma berapa detik selesai. Kalau sudah ketahuan, kita langsung obatin, kalau gak ada gejala isoman, kalau bergejala kita obatin di rumah sakit. Jadi gak usah takut di antigen,” ungkapnya.
"Kayak tadi ada positif gak mau tutup tokonya. Ini kita mencegah penyebaran karena penyebarannya sangat cepat sekali. Dan alhamdulillah sudah mulai berkurang yang terinfeksi. Dari 78-an sudah 40-an kemarin. Mudah-mudahan cukup sampai di sini saja Omicron dan cepat berlalu,” tuturnya.
Langkah yang dilakukan pihaknya kepada yang reaktif, kata Eva, dirinya langsung menghubungi puskesmas tempat pedagang yang reaktif untuk memantau isolasi mandiri di rumah masing-masing jika tanpa gejala.
“Karena kebanyakan tadi mereka merasa baik semua, makanya gak mau antigen. Tapi mereka dalam kontak ada hubungan keluar kota, banyak beberapa orang habis belanja ke Jakarta. Dari belanja ke Jakarta itu ada sekitar enam orang yang positif. Kalau mereka menularkan kekeluarga besar gimana coba,” ujarnya.