Wakil Wali Kota Beri Pembinaan dan Bimbingan di SMPN 5 Metro

Wakil Wali Kota Beri Pembinaan dan Bimbingan di SMPN 5 Metro
Foto: Zainal Arifin/monologis.id

METRO - Wakil Wali Kota Metro, Lampung, Qomaru Zaman memberikan pembinaan dan bimbingan kepada para dewan guru SMPN 5 Metro.

Kegiatan di masa pandemi COVID-19, berlangsung dengan mematuhi protokol kesehatan.

Hadir pada kegiatan itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Metro Dewi Puspita didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas).

"Hari ini saya mengadakan pembinaan dan bimbingan di SMPN 5, saya sama Pak Wali bekerja tanpa kenal libur. Dalam rangka program 100 hari kerja tentunya sudah banyak yang kami lakukan, karena kami ingin perubahan di Kota Metro. Selama 105 hari kerja ternyata output sebuah kota tidak terbaca di dunia maya," jelas Qomaru, Kamis (10/06).

Dalam kegiatan itu, Qomaru juga mencontohkan sebuah kota ternama di Indonesia yakni Yogyakarta, "Di Yogya aspalnya hitam, tidak seperti di Kota Metro seperti kacang. Jadi artinya kalau kota ini diurus oleh orang yang tidak bertanggung jawab kami gak tahu mungkin wassalam," ujarnya.

Sedangkan kontek pembinaan di SMPN 5 hari ini yaitu peningkatan SDM dalam membangun dunia pendidikan bukan hanya gedung sekolah, kelulusan, tapi kegiatan pendidikannya mampu menghasilkan sesuatu yang hebat sebelum pensiun.

Lalu pengelolaan. Bukan hanya barang, namun semua yang ada dilingkungan pendidikan masing-masing, "Artinya pengelolaan perlu perencanaan yang matang utamanya SDM para pengelola pendidikan," jelasnya.

Menurutnya, SMPN 5 punya konsep apa ke depan karena dunia pendidikan di Metro apa bila hanya dikelola oleh Pemkot tentunya tidak akan mampu melahirkan pedidikan yang unggul dan berkualitas sehingga dibutuhkan SDM yang mampu mendongkrak dunia pendidikan.

"Jadi semua harus fokus, dewan guru dan kepala harus sekolah fokus, dinas fokus, semua harus terfokus, jadi intinya agar dunia pendidikan di Kota Metro semakin maju," bebernya.

Lebih lanjut ia juga mengatakan, bagaimana Pendikan di Metro dapat seperti Yogjakarta, "Di Malioboro, siswa-siswinya sudah banyak yang pakai bahasa Inggris, bahkan ada yang namanya kampung Inggris, kampung Arab, kami berharap ke depan di Kota Metro bisa seperti itu," jelasnya.

Lebih lanjut Qomaru juga menggambarkan rusaknya sebuah kota. Hal ini karena pimpinannya gagal fokus. Dalam acara tersebut ia juga mengingatkan, bahwa di depan Masjid Taqwa dan Lapangan Merdeka juga dapat memberikan nilai tambah terhadap income Kota Metro.

"Di situ (Lapangan Merdeka) jangan hanya jual makanan, coba juga jual pernak-pernik, supaya bisa menarik minat para pengunjung, termasuk di depan Masjid Taqwa supaya bisa dijadikan sebagai tempat wisata religi bagi para jemaah, baik yang Kota Metro maupun dari daerah lain,” pungkasnya.