Wakil Ketua Dua DPRD Maybrat Sidak Ruas Jalan Ayawasi-Mosun

Wakil Ketua Dua DPRD Maybrat Sidak Ruas Jalan Ayawasi-Mosun
Foto: Eddwin Charles Fatie/monologis.id

MAYBRAT – Prihatin dengan kondisi ruas jalan Ayawasi menuju Kampung Mosun, Distrik Aifat Utara hingga, Wakil Ketua Dua DPRD Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Agustinus Tenau melakukan sidak ke kampung tersebut untuk mendengar dan menghimpun langsung informasi maupun aspirasi dari warga di Mosun Raya.

Saat sidak tersebut, Agustinus didampingi pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Maybrat Maikel Frasawsi bersama konsultan tetap Dinas PU Maybrat Heslei. Pertemuan dihadiri langsung empat kepala Kampung di Mosun Raya, para tokoh, intelektual dan mahasiswa

Agustinus mengatakan ruas jalan Ayawasi Mosun merupakan kebutuhan utama yang paling penting dan mendesak bagi warga empat kampung di Mosun Raya, karena itu Pemerintah Kabupaten Maybrat melalui APBD perubahan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar.

Anggaran itu nantinya difokuskan pada peningkatan sejumlah titik-titik yang dianggap kritis atau rusak berat.

"Kaitan dengan itu, maka saya undang Dinas PU selaku pejabat pembuat komitmen dan konsultan dari dinas mereka hadir mendampingi saya untuk memperjuangkan aspirasi, suara, dan harapan-harapan warga," ujar Agustinus, Rabu (25/11).

Menurut Agustinus, masyarakat empat kampung di Mosun Raya memang punya kemauan yang tinggi untuk membangun, tapi tidak didukung karena akses jalan yang rusak.

"Pemerintah selama ini telah menganggarkan dana namun tidak besar karena APBD Kabupaten Maybrat sendiri juga tidak besar. Kita ini punya kampung yang terbanyak di Papua Barat, Distrik juga yang terbanyak di Papua Barat, tentu serapan anggaran dan distribusi pemerintah harus adil merata," ucapnya.

Selaku wakil rakyat, Agustinus berharap setiap pekerjaan jalan yang nantinya dianggarkan pemerintah Maybrat baik jalan menuju Ayawasi Mosun ataupun jalan alternatif menuju kampung-kampung yang lain di Kabupaten Maybrat agar pihak pekerja harus memperhatikan aspek kualitas pekerjaan jalan itu sendiri.

"Oleh karena itu dalam pertemuan tadi masyarakat meminta supaya jalan ini harus tuntas, dan ini menjadi prioritas. Kami meminta dukungan dari pemerintah supaya 2021 kalau bisa jalan ini harus di aspal, karena jalan inilah 3 bulan lalu ada insiden maut yang menewaskan satu orang meninggal dunia dan lainnya mengalami luka kritis waktu itu," pungkasnya.