Wakil Bupati Tulangbawang Barat Tutup Journalism Edukasi

TULANGBAWANG BARAT – Wakil Bupati Tulangbawang Barat, Lampung, Fauzi Hasan menutup pelatihan jurnalistrik atau journalism edukasi di Balai Wartawan Profesor Bagir Manan Kantor PWI Tulangbawang Barat, Rabu (29/09).

Penutupan ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan secara simbolis kepada peserta.

Journalism edukasi yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang Barat itu sudah berlangsung sejak pekan lalu bagi pelajar SD dan SMP.

Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Fauzi berharap para pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut dapat memahami fungsi, kewenangan, dan batasan wartawan dalam melaksanakan tugas di lapangan. Hingga mampu mengikis stigma negatif terhadap wartawan selama ini.

“Pendidikan ini sangatlah berarti dan universal, karena memberi hal-hal mendasar bagi kehidupan kita berupa informasi. Bukan berarti hanya mendidik anak menjadi seorang wartawan, tetapi lihatlah secara sudut pandang yang lebih luas,” kata Fauzi mendampingi Umar Ahmad.

Menurutnya, unsur pentingnya adalah mengajarkan peserta agar mendapatkan data yang akurat dalam menggali berbagai informasi dalam kehidupan, untuk kemudian data tersebut diolah menjadi suatu informasi yang dapat disampaikan dan dijadikan landasan dalam mengambil sebuah keputusan yang dipandang baik.

Di akhir kegiatan tersebut, siswi SD Negeri 02 Kagungan Ratu, Tulangbawang Udik, Nadila (11) berkesempatan mewawancarai langsung Bupati Umar Ahmad. Dia menanyakan kegunaan rumah panggung yang kokoh berdiri di kompleks kota budaya uluan Nugrik Tiyuh (Desa) Panaragan.

"Karena pada zaman dahulu, masyarakat pribumi Lampung bermukim dan berdekatan dengan hutan, pastinya rumah panggung selain mampu memberikan kenyamanan kepada penghuni nya, juga dapat menghindari mereka dari ancaman binatang buas yang berkeliaran di dalam hutan," jawab Umar.

Melihat rekannya mewawancarai Bupati, Okta (10) tidak mau ketinggalan. Pertanyaan singkat pun dia lontarkan. Kenapa ada bebatuan persegi panjang banyak terlihat di area taman Uluan Nughik.

"Selain nilai seninya natural, material nya kokoh, batu tersebut juga mampu bertahan lama. Karenanya kita tempatkan di beberapa area taman," jelas Umar.