Viral Video Diduga Perselingkuhan, Karutan Bandarlampung: Benar itu Sipir Saya

BANDARLAMPUNG - Pascaberedar video yang sempat Viral di media sosial, bahwa adanya oknum sipir Rumah Tahanan (Rutan) Wayhui, Lampung Selatan yang diduga terlibat perselingkuhan dengan seseorang mahasiswa di Bandarlampung dibenarkan oleh Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Bandarlampung Sulardi.
Sulardi membenarkan jika orang didalam video itu adalah salah satu pegawai sipir di rutan Wayhui.
"Jadi gini, memang saya dapat laporan adanya dugaan perselingkuhan antara pegawai saya EF dengan seseorang katanya mahasiswa. Tapi kalau saya melihat video yang sempat Viral itu, saya juga bingung perselingkuhannya di mana," kata Sulardi, Senin (07/06).
Menurutnya, informasi yang ia dapat, posisi EF sedang dalam keadaan makan malam di sebuah rumah makan pecel lele di daerah Kota Karang.
Setelah makan, sambung Sulardi, jika berdasarkan pengakuan EF, ia dipergoki oleh adik iparnya saat makan malam itu.
"Menurut pengakuan, konon katanya ada adik iparnya terus memergoki. Karena tidak nyaman ia pergi dengan mobilnya namun di kejar lalu di teriaki maling," jelasnya.
Ia berpendapat, bahwa yang namanya selingkuh itu, jika pegawainya di pergoki di hotel berduaan. "Itu yang namanya selingkuh. Ini kan lagi makan, dan tindak pidananya dimana?," kata dia.
Untuk itu, dirinya juga memerlukan dua pihak untuk bisa menjelaskan peristiwa tersebut seperti apa.
"Makanya saya perlu keterangan dua pihak. Betul sebelum saya jadi Karutan, informasinya EF ini memang sudah ada keretakan di rumah tangga nya. Untuk KDRT katanya itu tidak betul, dan ini juga bisa di konfontir antara keterangan dua pihak," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa EF tidak pernah melakukan KDRT kepada istrinya.
"Saya dapat keterangan, jika sumpah demi Allah demi Rasulullah EF tidak pernah melakukan KDRT. Ini juga harus ada saksi dan bukti jika EF benar melakukannya," urainya
Senada diungkapkan EF. Jika kejadian (di video) itu benar adanya, namun yang awal melihat ia bersama wanita lain adalah adik iparnya.
"Kejadian itu, saya melihat itu kakak adik yakni salah satunya istri sah saya, mereka mengejar sambil meneriaki saya maling-maling, sehingga di daerah Talang di dekat Ditresnarkoba warga-warga terpancing dan terrespon karena saya di teriaki maling," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, dirinya dikejar oleh dua orang. Yang salah satunya adalah istri sahnya.
"Setelah berhenti saya tidak mau keluar dari mobil sebelum adanya aparat, karena di teriaki maling dan setelah itu di teriaki ini zinah, ini selingkuh. Warga situ pun bisa dijadikan saksi, kejadian itu sekitar pukul 09.10 Wib mungkin," ucap dia.
Atas kejadian itu, ia di bawa kerumah RT setempat bersama Babinkamtibmas, namun situasi nambah panas karena keluarga inti dari Krisnawati (istri sah) ngamuk dan sempat akan di pukul namun di lerai.
"Sehingga saya minta dari awal masalah ini di bawa ke Polda saja. Setelah itu, kami ke Polresta sekitar pukul 11:00 Wib, namun saya di laporkan atas perzinahan dan tidak memberikan nafkah," kata dia.
Namun, ia mengaku, jika dirinya selalu memberikan nafkah untuk istri dan anaknya.
"Saya ada bukti jika dua anjungan tunai mandiri (ATM) saya sejak awal nikah dipegang olehnya istri saya yaitu krisnawati. Namun dia mengembalikan Maret terus pada April saya mengirim lagi melalui ojek online tapi di kembalikan lagi," pungkasnya.