Vaksinasi di Lampung Terendah, Gubernur Dinilai 'Gagal'

Vaksinasi di Lampung Terendah, Gubernur Dinilai 'Gagal'
Yusdianto (Foto: Istimewa)

BANDARLAMPUNG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan data persentase vaksinasi pertama dan ke dua di setiap provinsi pada 03 dan 08 Agustus lalu.

Dari data tersebut persentase target capaian Provinsi Lampung masih berada di urutan terbawah untuk vaksin dosis pertama.

Dari data tersebut, untuk vaksin dosis pertama pada 3 Agustus capaian Lampung baru mencapai 9,53% atau 633 ribu dosis sedangkan pada 8 Agustus naik  0,29% atau diangka 9,82% dengan 652 ribu dosis.

Sedangkan untuk vaksin dosis kedua pada 8 Agustus, Lampung baru mencapai target sebanyak 6,40% atau 452 ribu dosis.

Meski persoalan vaksin lebih kepada kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan, namun akademisi Lampung Yusdianto menilai Gubernur Lampung telah gagal dalam hal ini.

“Memang benar bahwa vaksinasi merupakan kewenangan Kementrian Kesehatan, namun dalam hal ini Gubernur Lampung saya nilai tidak bisa atau gagal dalam hal komunikasi dan kordinasi dengan pusat,” kata Yusdianto, Senin (09/08).

Padahal, kata dia, secara jarak dan kemudahan aksesisbilitas serta posisi politik parpol pendukung, Gubernur Lampung harusnya lebih mudah untuk komunikasi ke pusat guna meminta percepatan distribusi vaksin ke Lampung.

“Ini menunjukkan bahwa Gubernur Lampung ini tidak dianggap oleh pusat,” tambahnya.

“Saya rasa jika gubernur mau melindungi rakyat Lampung dengan percepatanan dan alokasi vaksinasi yang masih, harusnya lebih intens komunikasi dengan pusat. Apalagi pimpinan KPCPEN ketuanya Parpol pendukung gubernur,” paparnya

Yusdianto menyayangkan pola komunikasi soal vaksin yang menyebabkan Lampung meraih angka kematian tertinggi kedua secara nasional.