Usai Videonya Viral, Wakil Bupati Lampung Tengah Mendadak Menghilang

LAMPUNG TENGAH - Setelah video viralnya di media sosial terkait pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di salah satu kediaman warga Kampung Lempuyang Bandar, Kecamatan Waypengubuan, beberapa waktu lalu. Wakil Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya mendadak hilang dari publik. Bahkan pada sejumlah agenda dan kegiatan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan tidak pernah tampak hadir.
Menghilangnya Ardito menjadi pertanyaan besar masyarakat Lampung Tengah.
Masyarakat juga menanti sanksi atau hukuman apa yang akan diberikan kepada Ardito Wijaya terkait kasus yang saat ini menimpanya.
Sementara sanksi yang di berikan oleh Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad terhadap wakilnya hanya sanksi skor atau di nonaktifkan dari aktivitasnya sebagai orang nomor dua di Lampung Tengah, selama lima hari sejak kasus itu viral di masyarakat luas.
Diketahui sejak video itu viral di masyarakat luas, beberapa LSM, telah memberikan laporan secara resmi ke Polda Lampung. Namun hingga saat ini masih belum ada keterangan resmi, baik dari pihak Polda maupun dari Pemkab.Lampung Tengah terkait apa dan bagaiamana tindak lanjut proses hukum dalam kasus tersebut.
Sekda Lampung Tengah Nirlan saaat ditemui monologis.id di ruang kerjanya, Selasa (06/07),tampak enggan berkomentar.
"Waduh maaf, kalau terkait hal itu saya tidak bisa kasih komentar. Dan yang jelas, yang bersangkutan Wabup itukan atasan saya, saya rasa rancu apabila saya berkomentar dalam hal ini. Kalau saran saya coba adinda konfirmasi langsung dengan Bapak Bupati," ujar Nirlan.
Saat diminta tanggapannya melihat gejolak beberapa hari terakhir yang dilakukan oleh beberapa rekanan kontraktor dan LSM terkait lelang proyek yang di gelar pihak ULP Kab.Lampung Tengah, yang diduga sarat dengan kecurangan, dan tidak transparan saat proses lelang di gelar.
"Nah itu dia, coba langsung ke Kepala ULP saja, jadi mohon di maklumi di sini saya bicara formal, dimana sepengetahuan saya hal itukan sudah berjalan, apabila saya kasih pernyataankan nggak sesuai dengan yang adinda harapkan," keluh Nirlan.
Sementara sejak timbulnya gejolak dari beberapa rekanan kontraktor, dan LSM yang ada di Lampung Tengah, terkait dugaan kecurangan dalam proses lelang proyek yang di gelar pihak ULP, Kepala ULP sulit ditemui, bahkan kantor bagian ULP dalam beberapa hari terakhir tidak ada aktivitas hanya di huni beberapa orang pegawai saja.