Usai Polisikan 17 Akun Medsos dan Media Online, CEO PT RWH Berencana Hadap Presiden

JAKARTA – CEO Travel Umroh PT. Riau Wisata Hati (RWH) M. Dawood melaporkan tujuh akun media sosial (medsos) dan 10 media online ke Polda Riau.
Dawood mengatakan, akun medsos dan media online tersebut diduga mencemarkan nama baiknya terkait dugaan penganiayaan yang dia lakukan terhadap pelayan Kafe Karambia miliknya.
“Mereka menyebarkan berita tidak berimbang hanya berdasarkan rekaman kamera pengawas dan hanya berdasarkan keterangan sepihak tanpa melakukan konfirmasi klarifikasi, kata M. Dawood di Jakarta, Kamis (05/08).
M. Dawood menyebutkan secara terang-terangan media online yang di polisikan diantaranya, merdeka.com, tribunnews.com, cyber88.co.id, riauaktual.com, cakaplah.com, riaubarometer.com, pekanbaruinfo.com, elaeis.co, bedelau.com, riauterkini.com, mediumpos.com dan beberapa akun medsos instagram serta facebook.
"Kami menduga media-media tersebut telah melakukan pelanggaran. Apapun itu, yang namanya berita harus berita yang benar jangan sepihak, bahkan yang di viralkan adalah video pelanggaran PPKM level 4, tolong di lihat jam dalam rekaman CCTV yang mereka sebarkan itu melakukan pelanggaran atau tidak?," kata M. Dawood.
Dia mengungkapkan bahwa isi berita, materi berita berbeda-beda dan tidak sesuai dengan fakta, karena didalam pemberitaan yang diangkat oleh media-media tersebut adalah penyebaran CCTV yang di potong dan berita tersebut masih keterangan sepihak, di viralkan di media tanpa konfirmasi sehingga beritanya menjadi kacau balau bahkan lucu.
"Jelas kami sangat dirugikan, media-media online dan medsos itu sudah menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta pada publik, sebaiknya mereka selaku awak media lakukan konfirmasi klarifikasi, cek n ricek dulu," kata M. Dawood.
M. Dawood pun secara resmi melaporkannya kepada Polda Riau atas dasar penyebaran rekaman CCTV dari Bar Angel Wings dan Karambia Kafe. Rekaman video tersebut dipotong yang diduga bertujuan mencemarkan namanya dan mencemarkan nama baik PT. Riau Wisata Hati (RWH) bahkan hal tersebut berdampak terhadap tujuh usaha lainnya.
“Benar sudah saya laporkan di Polda Riau total 17 medsos dan portal berita, bahkan ada juga media nasional Merdeka.com dan Tribunnews.com. Sementara saya sudah menyampaikan di akun medsos bahwa bagi teman-teman media yang mau berita sebenarnya, silahkan konfirmasi kepada kuasa hukum saya, Torri Alexander TW, S.H dan saya pun akan membela juga memaafkan media media yang memberitakan secara fair serta sesuai fakta sebenarnya,“ ungkap M.Dawood.
Dalam hal ini dikatakan M. Dawood, bahwa dirinya hanya meminta keadilan dan haknya sebagai warga negara Indonesia tentunya ada hukum didalamnya. Siapa salah, siapa benar yang menentukan adalah hakim di pengadilan.
Dia menduga ada beberapa oknum yang berniat mencemarkan nama dan nama baik PT. RWH melalui media online dan medsos. Nampak jelas siapa dalang dibalik beredarnya video rekaman CCTV di media-media. Bahkan dirinya pun mengklarifikasi yang di tampilkan melalui medsos pribadinya dan channel youtube dengan judul “KLARIFIKASI MUHAMMAD DAWOOD”
“Saya mohon melalui teman-teman media serta Dewan Pers agar mengawal berita ini dan juga membantu saya untuk bisa bertemu langsung dengan Yth Bapak Presiden Joko Widodo, karena ada satu hal yang sangat penting hendak saya tunjukkan kepada Presiden," papar dia.