Usai Dilantik, Wali Kota Semarang Janji Tak Akan Santai

Usai Dilantik, Wali Kota Semarang Janji Tak Akan Santai
Foto: Andi Saputra/monologis.id

SEMARANG - Pasangan Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita) kini sah mempimpin Kota Semarang, setelah resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (26/02).

Setelah mengikuti pelantikan, Hendi-Ita langsung menuju ke rapat paripurna DPRD Kota Semarang, untuk mengikuti serah terima jabatan Plh Wali Kota kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang periode 2021-2026.

Hendi mengatakan masa jabatan 2021-2026 ini akan menjadi periode habis-habisan. Bahkan pada periode ini, tidak akan bersantai-santai dan harus memberikan yang terbaik kepada Kota Semarang.

"Kata orang periode kedua, kepala daerah santai-santai. Ini janji saya, dan Mbak Ita tidak akan santai-santai, tapi bekerja lebih keras. Buat saya, ini periode habis-habisan. Saya akan buktikan sebagai orang Semarang, lahir di Semarang, saya harus mampu memberikan yang terbaik untuk kota ini," ujarnya.

Menurutnya, dalam lima tahun ke depan akan berkomitmen untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya.

Sedangkan jangka pendek, lanjutnya, yang akan dilakukan yakni berupaya secara maksimal melakukan penanganan COVID-19 dan banjir yang saat ini masih menggenagi wilayahnya. Setiap hujan deras, sejumlah wilayah di Semarang tergenang banjir.

"Itu akan kami evaluasi 1-2 minggu ini. Kami belum tahu apakah sistemnya yang harus diperbaiki, orangnya, atau hal lain. Yang jelas, bismillah kami akan bekerja sebaik-baiknya dan sekeras-kerasnya untuk masyarakat Semarang," jelasnya

Dia menambahkan, mengenai program lima tahun ke depan telah disampaikan program-program yang selama ini berjalan dan berdampak baik bagi masyarakat akan terus berjalan, di antaranya program UHC, beasiswa, pendidikan gratis, kredit wibawa, dan fasilitas-fasilitas gratis bagi masyarakat mulai lahir hingga meninggal.

"Pasti anggaran akan kami pertahankan, syukur-syukur kami tingkatkan. Sedangkan wilayah banjir yang masih 13% akan diselesaikan. Jalan rusak yang masih tersisa 7% juga akan diperbaiki. Selanjutnya, anggaran program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) akan ditingkatkan," pungkasnya.