Unila Gelar Workshop Akreditasi Internasional

BANDARLAMPUNG – Dalam rangka implementasi peningkatan mutu pembelajaran dan kemahasiswaan, Universitas Lampung (Unila) melalui Pusat Akreditasi Nasional dan Internasional Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) menyelenggarakan Workshop Akreditasi Internasional.
Kegiatan yang dilaksanakan secara luring dan daring ini dihadiri langsung Koordinator Penjaminan Mutu Direktorat Belmawa Rahayu Retno Sunarni, dan jajaran Direktorat Belmawa, Pendamping Eksternal Akreditasi Internasional ASIIN bagi Cluster Fisika – Matematika Dr. Pepen Arifin, dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Workshop ini juga untuk mendorong program studi mencapai rekognisi internasional, serta mendorong peningkatan pencapaian IKU 8 tentang akreditasi internasional,” kata Ketua LP3M Prof Dr Wan Abbas Zakaria di ruang sidang utama Rektorat Unila, Jumat (3/6/2022).
Wan Abbas menambahkan, saat ini terdapat sebelas program studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang terakreditasi ABEST21. Satu prodi sedang menanti keputusan RSC, dan lima belas prodi dalam proses penyusunan dokumen untuk diunggah ke ASIIN dan FIBAA. Selain itu, terdapat limabelas prodi lain yang rencananya didaftarkan pada tahun ini sehingga dapat disubmit di tahun mendatang.
“Kami telah menghadirkan koordinator Penjaminan Mutu Belmawa sekaligus PJ IKU 8 dan pendamping eksternal Akreditasi Internasional ASIIN selaku narasumber,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Prof Suharso mengungkapkan kesiapan Unila untuk meningkatkan jumlah prodi berakreditasi internasional sudah dirancang sejak jauh hari. Hal itu dilakukan sejalan dengan rencana besar Unila bertransformasi menuju World Class University.
Dalam beberapa perankingan dunia, lanjut Suharso, termasuk Times Higher Education Ranking, Webometrics, dan lainnya, Unila terus menunjukkan eksistensi sehingga berhasil masuk ke jajaran perguruan tinggi di Indonesia yang tak boleh dipandang sebelah mata.
Kegiatan yang diselenggarakan sehari ini dihadiri langsung dekan FEB, dekan FISIP, direktur Pascasarjana, sejumlah wakil dekan di lingkungan Unila, para tim penjamin mutu perguruan tinggi asuhan Unila dari Nusa Tenggara Barat, serta perguruan tinggi negeri dan swasta se-Provinsi Lampung.