Tulangbawang Barat Optimis Capai Target Prevalensi Stunting Pada 2024
TULANGBAWANG BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TulangBawang Barat, Lampung, optimistis bisa mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 % pada 2024.
Berbagai inovasi terus dilakukan untuk mencapai percepatan penurunan stunting.
"Melalui program desa cerdas (smart village) dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita, Pemkab Tulangbawang Barat optimistis target prevalensi stunting 14% pada 2024 bakal dicapai," ungkap, Pejabat Bupati Tulangbawang Barat, Zaidirina Wardoyo, saat audiensi dengan jajaran pimpinan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Sekretariat Stunting di Jakarta, Senin (18/7/2022).
Acara tersebut dihadiri oleh, Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN Wahidah, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Viktor Palimbong, Sub Koordinator Biro Perencanaan BKKBN Eko, serta Staf Ahli Sekretariat Stunting dr. Lucy Widasari.
“Jadi orang-orang yang datanya ada di smart village yang perlu dibantu misalnya, potensi stunting, miskin, datanya ada di smart village. Kemudian kita punya kartu dan nanti bisa ambil telur dan sebagainya tinggal nanti masuk datanya ke smart village,” kata Zaidirina.
Berdasarkan data di smart village, saat ini ada sebanyak 21.786 balita di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dari jumlah itu yang stunting sebanyak 1.185 balita. Zaidirina mengatakan, ada 93 desa di wilayah Kabupaten Tulangbawang Barat dan semuanya telah terintegrasi dengan smart village.
Selanjutnya dengan menggunakan angaran dana desa, Pemkab Tulang Bawang Barat juga sudah memberikan PMT kepada keluarga berisiko stunting dan balita stunting. Paket PMT itu berupa susu, telur puyuh, dan sayuran.
"Tulangbawang Barat mempunyai slogan nenemo yakni (Nemen, nedes, dan nerimo).Slogan yang merupakan kearifan lokal tersebut diterjemahkan sebagai nemen (bekerja keras), nudes (tahan uji), dan nerimo (menerima). Untuk data Smart Village Tulangbawang Barat terintegrasi dengan data seluruh desa di Lampung yang saat ini jumlahnya mencapai 16 ribu desa," pungkasnya.