Tulangbawang Barat Bangun Masjid Menyerupai Ikan Jelabat

TULANGBAWANG BARAT – Bupati Tulangbawang Barat, Lampung, Umar Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid di Tiyuh (Desa) Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (29/07).
Kubah Masjid tersebut akan menyerupai bentuk ikan Jelabat, merupakan simbol kehidupan masyarakat pribumi juga kearifan lokal.
Masjid tersebut dibangun di dekat tol bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan ibadah bagi warga yang sedang dalam perjalanan menuju daerah di Sumatera lainnya, juga menambah ikon wisata religi di Tulangbawang Barat.
Konsep ikan jelabat karena hewan air tawar tersebut saat ini banyak diberdayakan masyarakat setempat.
Kemudian bentuk dari potongan badan bagian atas ikan tersebut disederhanakan geometris. Kemudian diangkat untuk dijadikan sebagai atap, dengan penambahan minaret untuk memperlengkap tipologi masjid pada umumnya.
Dan diorientasikan ke arah kiblat massa utama ditusuk oleh sirkulasi yang bertegak lurus dengan Jalan. Dan di area bawah atap digunakan Jalusi sebagai Jalur cross ventilation.
Sementara material utama pada atap merupakan beton yang di ekspos dan batu bata cat hitam yang disusun supaya cahaya matahari dan udara dapat masuk kedalam ruangan.
Untuk pembayangan dari dinding dan juga material plafon menggunakan anyaman yang merupakan anyaman ciri khas Tulangbawang Barat yang Juga merepresentasikan sisik ikan.
Sementara tinggi menara merepresentasikan jumlah rakaat dalam sehari terdiri dari 6 tiang merepresentasikan ke-enam rukun iman.
Merespon bangunan masjid yang mengedepankan kearifan Lokal, Umar Ahmad memberikan apresiasi kepada segenap panitia pengurus masjid dan masyarakat setempat yang telah berinovasi untuk membangun masjid bercorak khas budaya.
Dia pun mengingatkan agar konstruksi bangunan masjid tersebut harus benar-benar bermutu. Karena masjid tersebut akan menambah ikon wisata.
"Bangunan Masjid ini luar biasa, bangunannya harus benar-benar kokoh dan paten, mustahil Masjid dekat Pemda proses pembangunannya lama," tantang Umar.
Sementara itu. Ketua Tim Penggerak Pembangunan Masjid Jami Panaragan, Ansyori Ali Akbar menjelaskan. tanah yang digunakan untuk bangunan masjid tersebut merupakan tanah hibah dari masyarakat.
"Tanah ini merupakan hibah dari dua bersaudara, milik DRS. H.RJ Helmi Anwar dan Hi. Nasori Anwar warga Tiyuh Panaragan." Imbuhnya.
Diketahui, Arsitek pembangunan Masjid Jami Panaragan tersebut berasal dari Bandung, Firma Arsitektur, bersama Team leader Benido Joy,IAI.