Tulangbawang Barat Alokasikan 1 Miliar dari Dana Desa Untuk Penanganan Stunting

TULANGBAWANG BARAT–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat, Lampung, mengalokasikan dana sebesar 1 miliar rupiah untuk penanganan penurunan stunting di 2024.
Keputusan ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bayana dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Dalam paparannya, Bayana menjelaskan bahwa sebanyak 100 desa (tiyuh) yang ada di Tulangbawang Barat diminta untuk menganggarkan dana desa sebesar 10 juta rupiah setiap tiyuh.
Menurutnya, dana tersebut akan difokuskan pada pemberian makanan bergizi seperti telur dan susu, disesuaikan dengan pertumbuhan bayi di bawah dua tahun (baduta) dan bayi di bawah lima tahun (balita).
"Kebutuhan makanan ini akan dipusatkan di Dapur Sehat (Darhat) di setiap desa. Dan didistribusikan oleh pengelola Darhat yang melibatkan PKK Tiyuh, bidan ahli gizi, kader Bina Keluarga Balita (BKB), dan kader PKK, dengan dukungan Tim Pendamping Keluarga (TPK)," ungkapnya
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Tulangbawang Barat Novriwan Jaya menyampaikan, prevalensi stunting di Indonesia per 2021 turun menjadi 24,4 persen, tetapi masih di atas standar yang ditoleransi WHO.
Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang diwujudkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Novriwan menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024. Berdasarkan data survei Status Gizi Indonesia 2022, mencatat prevalensi stunting di Tulangbawang Barat sebesar 16,4%.
Dalam penilaian kinerja penurunan stunting Provinsi Lampung 2022, Tulangbawang Barat meraih prestasi tertinggi di tingkat madya bersama 10 kabupaten lainnya. Tulangbawang Barat berhasil meraih peringkat 1, hal ini menunjukkan komitmen dan keberhasilan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Sekda menambahkan, pendekatan berbasis keluarga menjadi kunci dalam mengidentifikasi risiko stunting, dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) memiliki basis data yang akurat dan mutakhir untuk kelompok sasaran.
"Dengan alokasi dana desa yang signifikan dan upaya bersama melalui berbagai program, Kabupaten Tulangbawang Barat diharapkan dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Lampung," pungkasnya.