Tuhegeo II Bangun Dua Jembatan Gantung dari Dana Desa

Tuhegeo II Bangun Dua Jembatan Gantung dari Dana Desa
Camat Gunungsitoli Idanoi, Dasma Telaumbanua, (Tengah). (Foto: Desman Telaumbanua/monologis.id)

GUNUNGSITOLI - Pemerintah Desa Tuhegeo II, Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli,  Sumatera Utara, prioritaskan pembangunan jembatan gantung di sungai Bowange dan Lotu sepajang 39 meter dengan anggaran dari Dana Desa (DD) tahap pertama sebesar Rp363 juta.

Hari ini, Selasa (08/09), Pemdes Tuhegeo II melakukan pematokan penggalian pondasi jembatan gantung di kedua sungai tersebut, yang dihadiri Camat  Gunungsitoli Idanoi, Dasma Telaumbanua, beserta Staf, PDTI Saulwanto, Tenaga Teknis Yasiduhu Harefa,  Kasi PMD, Kepala Desa, BPD, LPM, aparat desa, Tim pelaksana Kegiatan(TPK), tokoh dan sejumlah masyarakat desa setempat

Kades Tuhegeo lI, Yaredi Laoli, mengungkapkan, hasil musyawarah bersama masyarakat disepakati DD 2020 diprioritaskan membangun dua unit jembatan gantung.

“Saat air sungai meluap yang mengakibatkan banjir sangat mengganggu aktivitas masyarakat, pelajar dan guru yang melintasi sungai tersebut. Dan itu terjadi puluhan tahun. Butuh waktu 2-3 jam menunggu air sungai tersebut surut. Pembangunan jembatan gantung diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut,” ungkap Yaredi, Selasa (08/09).

Selain itu, kata Yaredi, yang paling terpenting pembangunan jembatan gantung ini bisa meningkat perekonomian masyarakat.

Yaredi juga mengucapkan terima kasih kepada Camat Gunungsitoli idanoi dan Dinas PMDK yang telah memberi izin penggunaan DD untuk pembangunan jembatan gantung ini yang aitemnya dari dana afirmasi.

Kades juga menyampaikan sejak Indonesia merdeka belum tersentuh pembangunan dan terbukti sampai saat ini akses jalannya susah dilalui.

Dia berharap semua  jalan di Desa Tuhegeo ll di bangun.

“Jadi kami mengharapkan masyarakat mendukung  pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan demi memajukan desa kita. Kewajiban pemerintah desa berusaha semaksimal mungkin supaya Desa Tuhegeo ll yang sangat terisolir ini bisa terbangun secepatnya. Dan kalau saya hanya mengharapkan bantuan atau pembangunan dari DD maka saya yakin bahwa pembangunan di Desa Tuhegeo ll tidak bakal cepat,” ungkapnya.

Kades menjelaskan, jembatan gantung yang di bangun di sungai Bowange sepanjang 19 meter dan Sungai Lotu 20 meter.

“Meski dana sebesar Rp363 juta untuk dua jembatan ini sangat minim. Tapi kami mengupayakan dua  jembatan ini bisa terbangun. Sebab, bukan hanya warga Tuhegeo ll yang melintasi dua sungai ini tetapi masyarakat desa lain juga,” imbuh Yaredi.

Sementara Camat Gunungsitoli Idanoi, Dasma Telaumbanua, mengharapkan pemerintah desa dan masyarakat bisa bersinergi, bekerjasama dan kompak dalam melaksanakan pembangunan ini.

“Dengan kebersamaan dan kekompakan, sebesar apa pun hambatan akan mudah diatasi,” ujarnya.

Camat berharap pembangunan jembatan gantung ini sebagai stantingpoin untuk pembangunan-pembangunan infrastruktur selanjutnya.

Peerwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)  Noferi Loli mendukung pembangunan ini dan  meminta masyarakat juga mendukung baik dari segi pekerjaan dan pengadaan bahan-bahannya seperti batu ini bisa sampai di tempat ini.

“Dan juga sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kota atas bantuan yang diberikan kepada kami di Desa Tuhegeo ll ini," ucapnya.