Tinjau Pelayanan Kanim Tangerang, Kadiv Keimigrasian Beri Masukan

TANGERANG – Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Banten, Ujo Sujoto, meninjau pelayanan di Unit Layanan Paspor (ULP) Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Non TPI Tangerang yang berada di Mal WTC Matahari Serpong, Rabu (6/4/2022).
Kunjungan itu dilakukan Ujo untuk memastikan warga tetap mendapatkan pelayanan optimal.
Ujo melihat langsung proses pelayanan paspor yang diberikan petugas sekaligus melakukan pengecekan flowchart permohonan dari mulai pemohon datang sampai dengan proses pengambilan paspor.
“Pemohon datang diarahkan oleh petugas security, menunjukan barcode atau bukti pendaftaran M-Paspor/sebelumnya Apapo, menunggu diruang tunggu, dipanggil ke verifikasi berkas dan terakhir menuju ke wawancara dan pengambilan foto, dan terakhir 3 hari kerja paspor diambil ke pengambilan,” ujarnya saat memaparkan proses pelayanan paspor.
Beberapa masukanpun disampaikan Ujo. Seperti pemberian nomor antrean sehingga tertib dalam urutan flowchart, menghilangkan proses verifikasi berkas karena menambah urutan proses permohonan karena verifikasi bisa sebelumnya dilakukan di customer service dan pada saat proses wawancara.
Tak berhenti disitu, Ujo selanjutnya mengecek kuota permohonan prioritas (disabilitas, lansia, sakit, balita dan ibu hamil) dengan kuota saat ini hanya 10 orang. Dirinya meminta agar kuota dapat ditambahkan menjadi 25 Orang.
Ujo juga melakukan pengecekan fasilitas pelayanan, fasilitas layanan ramah ham, informasi layanan, ruang pengaduan dan fasilitas penunjang lainnya. Sambil menyapa dan bertanya langsung kepada masyarakat yang tengah berada di lokasi tentang pelayanan di Unit Layanan Paspor ini.
“Alhamdulillah, sejauh ini pengguna layanan mengaku puas dengan pelayanan di sini. Menurut mereka, tempatnya dekat, strategis karena dekat dengan tempat tinggal, dan pelayanannya cepat. Artinya, petugas kita telah memberikan pelayanan sesuai dengan SOP yang berlaku. Meski demikian, saya tetap meminta kepada para petugas untuk tetap mengkordinir beberapa permaslahan terkait pelaksaan M-Paspor untuk kemudian dibuat mitigasi resiko," kata Ujo.