Tingkatkan Pelayanan, Sinode GKI Teken MoU Dengan Dua Aviasi Penerbangan

Tingkatkan Pelayanan, Sinode GKI Teken MoU Dengan Dua Aviasi Penerbangan
Foto: Eddwin Charles Fatie/monologs.id

MAYBRAT  - Ketua Sinode GKI Tanah Papua melakukan penandatanganan kontrak kerja sama (MoU) bersama dua aviasi penerbangan yakni Yayasan Jasa Aviasi Indonesia (Yajasi) dan Helivida Indonesia guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di daerah terisolir atau masih susah dijangkau di seluruh Tanah Papua.

Kesepakatan itu terjadi pada saat Raker IV Am Sinode GKI Tanah Papua di Ayamaru Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Rabu (17/03).

Ketua Sinode GKI, Andirikus Mofu menjelaskan, penandatanganan nota kesepahaman bersama kedua perusahaan penerbangan tersebut merupakan keseriusan Sinode GKI dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sesuai misi gereja yakni menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Dijelaskan Andrikus, saat ini ada 16 titik fasilitas lapangan terbang milik GKI yang merupakan hasil swadaya jemaat di beberapa wilayah Provinsi Papua yang hingga sekarang belum pernah didarati pesawat terbang. Dengan diadakannya penandatanganan nota kesepahaman itu, Ia berharap kedepan semua fasilitas bandara itu harus dimanfaatkan secara maksimal untuk pelayanan.

"Dengan dimasuki pesawat melalui penerbangan penerbangan ini saya dan juga badan pekerja Am Sinode kita pastikan tidak ada jemaat yang tidak ada pelayannya. Saya pastikan dan kita semua pastikan dengan dukungan bersama maka maksimal seorang pendeta harus kita tempatkan untuk melakukan pelayanan," tegasnya.

Ketua Yajasi, Agustinus Manegasi, menyambut baik inisiatif Sinode GKI tersebut. Ia menjelaskan bahwa Yajasi sesungguhnya memiliki misi yang sama dengan Gereja yakni membangun keagamaan dan kemanusiaan agar umat manusia menerima firman Allah dan mengalami transformasi dalam kehidupan.

"Jadi kami tetap bersama dengan Gereja, pemerintah, dan masyarakat, kami berkomitmen untuk bangun pelayanan ini bersama sama agar masyarakat terlayani dan mengalami perubahan dalam kehidupan," katanya.

Sementara, Direktur Yajasi, Adarsono Sujatmiko, menambahkan, Yajasi pada prinsipnya datang dgn moto "melayani yang belum terlayani". Pihaknya mengaku senang dan bangga dengan adanya kontrak kerja yang dilakukan bersama Sinode GKI, sebab, menurutnya hanya dengan itu kedua pihak akan saling komit dan bekerja sama kedepan dalam memberikan pelayanan kepada umat Tuhan di seluruh Tanah Papua, khusus wilayah yang sulit dijangkau.

"Kami berharap kedepan kerjasama dalam pelayanan ini akan terus terjaga dalam memberikan pelayanan kepada umat Tuhan, ini semua kita lakukan agar dengan tujuan semakin banyak orang yang datang Kepada Kristus," ujar mantan Kapten Nasrani itu.

Diketahui, kedua aviasi penerbangan tersebut masing-masing memiliki fasilitas pesawat terbang yang akan digunakan untuk pelayanan di Tanah Papua yakni enam unit pesawat jet milik Yajasi, sementara empat unit helikopter dimiliki Helivida.