Tidak Hanya COVID-19, Masyarakat Bandarlampung Dihantui DBD

Tidak Hanya COVID-19, Masyarakat Bandarlampung Dihantui DBD
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung Edwin Rusli

BANDARLAMPUNG – Tidak hanya pasien COVID-19 yang kian hari terus bertambah di Bandarlampung. Masyarakat di kota tapis berseri juga dihantui oleh Demam Berdarah Dengue (DBD).

Terhitung sejak Januari hingga 21 April 2020, sebanyak 497 orang di Bandarlampung terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan,  jumlah masyarakat yang terjangkit DBD jumlahnya cukup besar.

"Januari 63 kasus, Februari naik menjadi 177 dan Maret yang tinggi kita 211 sementara per hari ini baru 46 kasus. Jadi ada penurunan kasus dibulan ini kita," ungkapnya, Selasa (21/04).

Ia menjelaskan, dari 497 kasus itu tidak ada kasus kematian karena DBD, sementara kalau kabupaten lain itu ada.

“Ya walaupun sekarang lagi demam kasus COVID-19, kita harus siap karena kita nggak boleh tinggal dengan DBD. Kita awasi terus juga, bahkan kalau ada yang minta fogging tetap kita layani, " kata Edwin.

Dalam upaya pencegahan DBD ini lanjutnya, Dinkes selalu mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, menutup tempat penampungan air dan menguras tempat air ditambah dengan menaburkan bubuk abate.

"Kita selalu terus mengingatkan jaga kebersihan lingkungan, dan bersihkan air yang tergenang," ujarnya.