Tiba-tiba Twitter Batasi Akun PRD dan 2 Pengurus, Ada Apa?
SAMARINDA – Twitter secara tiba-tiba membatasi dua akun pengurus KPP-PRD dan akun @prd_Indonesia tanpa sebab yang jelas pada Senin (03/08) siang. Pembatasan tersebut jelas membuat kaget seluruh pengurus dan kades PRD se-Indonesia.
“Kita patut bertanya dan sedikit curiga termasuk heran bin kaget lahhh,” ungkap Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Udin Rizky, Senin (03/08).
Dia menjelaskan, akun resmi partai tersebut sejak pertengahan Juli lalu aktif berkampanye di media sosial dalam rangkaian pekan ultah ke-24 PRD. Dari sesi diskusi, pentas seni, hingga ditutup dengan acara pamungkas Pidato Ketum Agus Jabo semua dilaksanakan via online.
“Kejanggalan awal juga pernah terjadi disaat Pidato Ketum PRD Indonesia akan ditayangkan akun zoom yang biasa digunakan pada saat acara perayaan pekan ultah ke 24 sempat bermasalah, akun zoom tersebut minta akses ulang password dll padahal sebelumnya tidak ada masalah, namun akhirnya tim IT kawan-kawan bisa memulihkan kembali akun zoom dan acara pamungkas pidato Ketum dapat berjalan denga baik walau ada keterlambatan jam tayang,” ungkapnya.
Dan hari ini, kata Udin Rizky, kejadian di twitter terjadi pula, pembatasan akun-akun pengurus aktif di KPP-PRD dalam berselancar di medsos platform twitter terhambat, ini tentu sangat mengecewakan karena batasan-batasan menyampaikan ide/gagasan maupun kritik disumbat.
Sebagai informasi tambahan, menjelang HUT PRD tagar #MenangkanPancasila & #RakyatAdilMakmur di twitter sempat tembus menjadi trending topik dan beberapa hari yang lalu juga akun resmi twitter PRD Indonesia membuat utas tentang kritik terhadap kebijakan pemerintah tentang dana covid19 100 Trilyun yang dialokasikan ke pihak korporasi, dalam utas tersebut PRD Indonesia kurang bersepakat bantuan dana besar ke korporasi tapi menitik beratkan alokasi anggaran pemerintah untuk UMKM & Koperasi sebagai soko guru ekonomi Bangsa Indonesia.
“Setelah itu muncul-lah tagar #JokowiProKorporasi & #SelamatkanUMKM dan tagar-tagar tersebut meramaikan jagat maya twitter, sempat juga masuk dalam trending topik. Kita berharap pembatasan dalam ruang publik & media sosial dalam menyampaikan kritik, gagasan/ide, dll tidak kembali dikebiri, dihambat maupun dilarang. Hingga demokrasi kita tetap sehat, berkualitas, penuh dengan wacana-wacana segar & orsinil,” pungkasnya.