Terima Bantuan, Kakek Sebatang Kara di Tulangbawang Barat Berlinang Air Mata

Terima Bantuan, Kakek Sebatang Kara di Tulangbawang Barat Berlinang Air Mata
Foto: Dirman/monologis.id

TULANGBAWANG BARAT - Linangan air mata Mbah Sahmin (75) membasahi wajahnya yang keriput termakan usia setelah menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tulangbawang Barat, Lampung.

Bantuan juga diberikan oleh Pemerintah Kecamatan Batuputih dan Tiyuh (Desa) Saktijaya.

Keharuan itu bukan tidak berarti, mengingat Mbah Sahmin sejak 1984 hanya hidup sebatang kara, tiada sanak keluarga yang mendampingi di usia nya semakin senja serta kesehatannya yang semakin menurun.

Mbah Sahmin tinggal di gubuk reot yang nyaris tak berdinding dan untuk makan pun dia harus menunggu belas kasihan warga sekitar.

Mendengar informasi itu, Baznas Tulangbawang Barat langsung tanggap. Pada Rabu (01/09) langsung mengunjungi kediaman Mbah Sahmin di RT 04 RW 01 Tiyuh Saktijaya untuk memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhkannya.

"Setelah kami sampai kediaman Mbah Sahmin ternyata untuk bantuan rehab rumah telah difasilitasi oleh kepala tiyuh dan camat setempat. Sementara kami dari Baznas memberikan bantuan sembako serta uang tunai untuk digunakan sesuai kebutuhan," katan Ketua Baznas Tulangbawang Barat Purwanto saat di konfirmasi monologis.id di lokasi.

Dia berharap, kepada semua pihak baik pemerintah tiyuh maupun kecamatan untuk memberikan informasi jika ada warga yang membutuhkan, sehingga Baznas bisa turut membantu.

Pada kesempatan itu Camat Batuputih Rohmini menyampaikan, dirinya baru mengetahui ada warga di wilayahnya yang membutuhkan pertolongan sekitar tiga hari lalu dari pemberitaan media.

"Saat itu juga saya langsung turun lapangan dan mengecek kondisi kediaman Mbah Sahmin dan akhirnya kami memutuskan bekerjasama dengan pemerintah tiyuh untuk merenovasi rumah beliau," katanya.

Menurutnya, juga diberikan bantuan berupa Sembako, pakaian, sabun dan lain-lain yang dibutuhkan.

"Insyaallah kami dari kecamatan setiap bulannya akan memberikan bantuan kebutuhan hidup Mbah Sahmin karena beliau memang hidup sebatang kara," terangnya.

Berdasar informasi yang dihimpun monologis.id, Mbah Sahmin berasal dari Pulau Bangka tepanya Desa Kayubesi yang berdekatan dengan Kampung Bintang, Suku Mapur. Dia meninggalkan pulau tersebut sejak 1958 silam.

"Nama bapak saya Kong Phou warga Tionghoa, ibu saya Ami suku Mapor tinggal di Bangka, tapi mungkin mereka semua sudah meninggal," imbuh Mbah Sarmin.