Tentang Si Kaya dan Si Miskin, Ini Jawaban Achmad Yurianto

Tentang Si Kaya dan Si Miskin, Ini Jawaban Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta. (Kredit foto: antara).

JAKARTA-Juru bicara pemerintah khusus penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengklarifikasi dan menjelaskan terkait pernyataan si kaya dan si miskin. Menurutnya, sama sekali tidak bermaksud merendahkan masyarakat miskin.

Yurianto mengatakan bahwa dirinya sudah menyadari sejak awal bahwa pernyataannya tersebut akan dipotong-potong dan viral di media sosial agar menarik perhatian publik.

“Kalau kita lihat secara utuh, yang saya sampaikan, tidak akan seperti ini. Padahal, secara lengkap saya meminta orang kaya peduli sama orang yang harus bekerja harian di luar rumah, mereka rentan sakit,” ujar Yurianto saat On Air di Radio PRFM News, Minggu (29/03) kemarin.

Yurianto memberikan contoh para pengemudi ojek online yang tetap harus bekerja di tengah wabah korona. Tentu orang-orang seperti mereka akan lebih rentan tertular virus korona dibandingkan para pekerja kantoran yang dapat melakukan work from home.

“Maka saya ilustrasikan banyak orang kaya yang membantu kebutuhan sembako harian orang miskin sehingga mereka tidak perlu lagi keluar rumah. Itu akan mengurangi risiko penularan penyakit,” ujar Yurianto menambahkan.

Sebelumnya, potongan video terkait pernyataan tentang si kaya dan si miskin yang disampaikan Achmad Yurianto viral di media sosial, banyak warganet yang kemudian mengkritik hal tersebut.

Pernyataan Yurianto dianggap telah merendahkan masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.

Dalam video tersebut Yurianto mengatakan, “Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar, dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya, ini menjadi kerja sama yang penting.” Pernyataan tersebut disampaikannya dalam telekonferensi melalui akun YouTube BNPB pada Jumat, 27 Maret 2020 lalu.