Tantangan Umat Islam Kedepan Semakin Kompleks

WAYKANAN - Umat Islam kedepan akan menghadapi tantangan yang lebih berat dan kompleks. Selain pengaruh globalisasi sebagai akibat kemajuan sains dan teknologi, juga adanya kecenderungan maraknya kelompok radikal, terorisme, liberalisme, narkoba, pornogradi, pornoaksi, pergaulan bebas dan rendahnya kesadaran membayar zakat. Juga terdapat fenomena melemahnya Ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan secara drastic angka perceraian.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Waykanan, Lampung, Ali Rahman, saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Waykanan serta penandatanganan MoU BPOM MUI Tahun 2022 di Kantor Kementerian Agama Waykanan, Kamis.
“Saya berharap Musda ini menjadi wadah refleksi diri, sekaligus evaluasi terhadap relaksasi program yang telah disepakati dan penanganan permasalahan yang muncul sebagai penyempurnaan program yang akan datang,” kata Ali Rahman.
Ali Rahman juga mengingatkan peran ulama sangatlah strategis, sebagai pewaris para Nabi. Ulama juga berperan menjaga dan memelihara keimanan dan keadaban, peran besar dalam membangun spiritual umat, kontribusi ulama dalam mempersiapkan insan pembangunan yang berakhlak dan bertaqwa sangat diperlukan.
“Terlebih saat ini kita sedang menghadapi masa-masa sulit, krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19, yang berimbas pada krisis ekonomi yang berakibat pada tingginya angka kemiskinan, perubahan lingkungan global dengan kemajuan teknologi digital yang membawa pengaruh negative seperti tayangan dan informasi yang jauh dari nilai-nilai Agama serta penyebaran ideology transnasional yang berimbas menjamurnya paham-paham radikal,” ujar Ali Rahman.
Dia juga mengatakan bahwa MUI harus memiliki kearifan dan kesigapan untuk merespon segala persoalan dan perkembangan kontemporer. MUI juga dituntut tidak hanya bisa bekerja keras tetapi juga bekerja cerdas, karena disinilah tugas MUI yang sebenarnya dengan segala komponen didalamnya yang harus bisa mengembangkan diri semaksimal mungkin.