Taman Gotong Royong Lampung Tengah Tak Bertuan

Taman Gotong Royong Lampung Tengah Tak Bertuan
Foto: Riki Antoni/monologis.id

LAMPUNG TENGAH - Sejak di renovasi pada 2020 lalu, Taman Gotong Royong yang terletak di Kelurahan Bandarjaya Barat, Gunungsugih, Lampung Tengah, hingga saat ini belum ada pihak-pihak yang secara resmi mengelolanya.

Hal itu membuat taman yang sehari-hari menjadi salah satu wisata alternatif bagi masyarakat di Lampung Tengah itu menjadi semrawut bak bangunan tidak bertuan. Bagaimana tidak, mulai dari pengelolaan parkir, kebersihan, fasilitas umum (fasum), dan tata kelola ruang taman hingga saat ini hanya dilakukan apa adanya saja, baik bagi para pedagang yang biasa mangkal di area taman, maupun masyarakat sekitar. Sementara anggaran yang telah dikeluarkan Pemkab Lampung Tengah dalam membangun hingga merenovasi taman tersebut mencapai miliaran rupiah.

Kadis Pariwisata Lampung Tengah, Ancar Asmara Dewi saat di konfirmasi monologis.id, Rabu (17/02) menjelaskan bahwa selama selesai di renovasi hingga saat ini belum ada serah terima atau secara resmi di buka oleh pihak Pemkab Lampung Tengah. Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun langsung memantau keadaan dan situasi taman tersebut.

"Ya tentunya apabila memang belum memenuhi syarat untuk di tempati, kita akan meninjau taman tersebut, yang bagaimana nantinya dapat kita benahi dan kita tata kembali, agar lebih baik dan tertib untuk di jadikan pusat wisata lokal," terang Ancar.

Selain itu menurut Ancar, selama ini objek wisata yang ada khususnya di Lampung Tengah belum ada yang memenuhi syarat kriteria sapta pesona, yang mana syarat tersebut meliputi, aman, tertib, bersih, sejuk, lndah, ramah, dan kenangan. Bahkan Lampung Tengah belum memiliki aset pariwisata yang selama ini di kelola oleh Dinas Pariwisata.

"Kita berharap taman gotong royong itu segera di pihak ketigakan, atau bagaiamana cara pengelolaannya, agar nantinya ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pengeloaannya, dan tentunya untuk lebih baik keberlangsungan taman tersebut sebagai salah satu wisata alternative baik bagi masyarakat lokal maupun bagi para pendatang, dan tentunya hal itu akan menjadi salah satu ikon di Lampung Tengah," beber dia.