Tak Tersentuh DD, Warga Talanggincing Atas Lampung Barat Bangun Rabat Beton Secara Swadaya

LAMPUNG BARAT – Meski tak pernah tersentuh dana desa (DD) tak menyurutkan semangat warga pemangku (Dusun) Talanggincing Atas, Pekon (Desa) Lumbokinduk, Kecamatan Lumbokseminung, Lampung Barat untuk membangun desa.
Secara swadaya warga berinisiatif membangun rabat beton.
Salah seorang warga mengatakan, Dusun Talanggincing Atas dengan penduduk sebanyak 40 Kepala keluarga (KK) sangat membutuhkan akses jalan rabat beton untuk mengeluarkan hasil bumi seperti kopi dan lainnya menuju pengepul.
“Setiap tahun kami berinisiatif mengumpulkan dana berupa iuran sejumlah Rp50.000 per KK, di mana dana tersebut diperuntukan untuk membeli material dan dibangunkan rabat selebar 30 cm dan panjang 100 meter. Pembangunan secara swadaya ini kami lakukan setiap tahun,” ujarnya, Kamis (01/07).
Meski begitu, warga berharap perhatian dari pihak desa dan kecamatan bisa membantu serta memprioritaskan pembangun di dusun tersebut menggunakan dana desa ataupun lainya.
“Sudah bertahun-tahun kami idamkan akses seperti ini agar mudah dilalui sampai kami terkadang merasa iri dengan pemangku-pemangku lainnya yang jalannya sudah mayoritas rabat sudah sering kami mengusulkan tapi belum ada jawaban jelas sedang dana desa kan untuk membangun desa. Warga di sini mengalami kesulitan untuk mengeluarkan hasil bumi, kami sangat membutuhkan perhatian terlebih pemerataan pembangunan. Dulu setelah pelantikan kami pernah minta untuk peratin membangun jalan, dia bilang iya nanti dibangun jalannya," ungkapnya.
Dia menambahkan, warga setempat hanya berharap diberikan material, untuk pegerjaannya warga siap bergotong-royong tanpa diupah.
“Kalau tidak salah hampir 1000 meter jalan kami ini yang perlu dibangun, kemarin pas kami masuk berita aku bagikan ke media sosial sempat ada yang inbok -ada sebab ada akibat- kami ga tau apa maksudnya. Tentang usaha milik desa pun kami gak tau apa usaha milik desa disini," pungkasnya.
Terpisah, Andes Lembaga Himpunan Pekon (LHP) saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
"Iya betul itu dan akan ada pembangunan bahkan sudah masuk prioritas di 2022 volume 200 meter tapi di lihat dari jumlah anggaran dana karena setiap pemangku menuntut pemerataan pembangunan. Itu sudah kami musyawarahkan pada Senin kemarin," terangnya.
Mengenai Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) pihak LHP belum dapat memberi keterangan. Sementara kepala desa belum dapat dihubungi.