Tak Jadi Hibah, Pemprov Lampung Akan Beli Lahan Milik PTPN 7

Tak Jadi Hibah, Pemprov Lampung Akan Beli Lahan Milik PTPN 7
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Pemerintah Provinsi Lampung berencana membeli lahan seluas 170 hektare milik PTPN 7 di kawasan Institut Teknologi Sumatera (Itera). 

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Marindo Kurniawan, mengungkapkan bahwa pada era Gubernur Arinal Djunaidi lahan tersebut akan dihibahkan oleh PTPN 7 ke Pemprov Lampung dan rencananya lahan itu akan digunakan untuk pembangunan sports center.

“Namun sesuai aturan, PTPN sebagai BUMN tidak dapat melakukan hibah aset, sehingga satu-satunya mekanisme yang dapat ditempuh adalah penjualan (penyuaraan),” ungkap Marindo dalam rapat pembahasan mekanisme pelepasan aset lahan milik Pemprov Lampung sesuai ketentuan perundang-undangan, Selasa (12-8-2025).

Ia mengatakan proses ini akan dilakukan berdasarkan penilaian atau appraisal resmi, dengan harga yang kemudian akan disepakati bersama.

“Kami sudah mengusulkan skema pembayaran hingga 50 tahun, mengingat kemampuan keuangan daerah yang terbatas. Mekanisme pembayaran ini nantinya akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU),” jelasnya.

Selain lahan di kawasan Itera, rapat juga membahas aset PTPN di Kawasan Industri Lampung (KAIL) di wilayah Bekri dan Gunung Batin, Lampung Tengah.

Total luas lahan mencapai 300 hektare, namun baru 130 hektare yang berhasil dibebaskan dan sisanya, seluas 170 hektare, masih menjadi aset PTPN dan akan dilepas dengan mekanisme serupa.

“Pelepasan aset ini tetap mengikuti prosedur yang berlaku. Walaupun aset akan dimanfaatkan oleh pemerintah, proses penilaian tetap dilakukan sesuai kode etik appraisal, dengan mempertimbangkan pemanfaatan untuk kepentingan publik,” terangnya.

Ia menegaskan, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal siap berkoordinasi langsung dengan kementerian terkait di tingkat pusat untuk mempercepat proses ini setelah seluruh tahapan teknis di tingkat daerah selesai.

“Prinsipnya, kita ingin memastikan lahan ini dapat segera dimanfaatkan untuk pembangunan, sehingga kehadiran negara benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya.