Stok Obat Sering Kosong, DPRD Akan Panggil Dirut RSUD Berkah

PANDEGLANG – Ketua DPRD Pandeglang, Uhdi Judi menyayangkan perihal obat yang kosong di RSUD Berkah. Dia menegaskan, seharusnya tidak boleh terjadi, karena itu merupakan pelayanan untuk masyarakat.
Dikatakan Udi, saat ini status RSUD kan sudah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan secara spending mandatory terkait kebijakan anggaran kita sudah menjalankan peruntukannya untuk kesehatan itu sekian persen.
“Untuk menindaklanjuti obat yang sering kosong, saya akan meminta penjelasan dari Direktur (Dirut) RSUD Berkah Pandeglang melalui anggota DPRD Komisi IV untuk mengetahui kendalanya apa? sehingga bisa terjadi persoalan seperti ini,” kata Udi Juhdi. Rabu (15/12).
Sementara, Dirut RSUD Berkah Pandeglang, dr Kodiat saat dikonfirmasi perihal seringnya kekosongan obat di RSUD Berkah, mengatakan memang itu sudah diprediksi akan terjadi.
Ia mengatakan, selama dua tahun Pandemi COVID-19, kita fokus menangani pasien COVID-19 dan pasien itu sendiri tidak hanya menderita COVID-19 saja melainkan juga ada penyakit penyerta.
“Kita tetap berikan obat untuk penyakit penyerta bagi pasien COVID-19, selama Pandemi ini, untuk klaimnya mengajukan ke Kementrian kesehatan (Kemenkes) dan sampai saat ini klaim tersebut belum lancar dari Kemenkes nya,” kata Dirut RSUD Berkah Pandeglang.
Ia menambahkan, untuk pasien COVID-19 tidak boleh dilakukan pungutan biaya akan tetapi ada juga penyakit lain yang harus mengeluarkan obatnya.
“Itulah yang menjadi salah satu penyebab keterbatasan dan kekosongan obat di RSUD Berkah,”ucap Kodiat.
Kodiat menjelaskan, sebetulnya kita sudah mengantisipasi untuk pasien yang sekarang ini, terutama untuk pasien peserta BPJS Kesehatan.
“Antisipasi yang dilakukan bila stok obat di RSUD Berkah kosong kita bermitra dengan apotek di sekitar RSUD yang bersedia pada saat obat di RSUD tidak ada, kita resepkan untuk mengambil obat pada apotek sekitaran RSUD dan nanti apotek itulah yang akan mengklaim ke RSUD Berkah,” jelasnya.
Ia menambahkan, bila apotek di sekitaran RSUD Berkah obatnya tidak ada dan harus mencari di apotek yang jauh dari sekitaran RSUD, bagi pasien BPJS kesehatan akan kita ganti untuk pembelian obatnya.
“Biasanya kita beritahukan kepada pasien BPJS Kesehatan, bila beli obat di luar apotek RSUD agar membawa kwitansinya dan dilaporkan ke pihak RS, nanti kita akan agendakan untuk penggantian biaya pembelian obatnya, hanya memang tidak langsung pengembaliannya pada saat itu juga, jadi harus menunggu karena ada prosedur nya juga,” tuturnya.
Ditempat terpisah, Humas RSUD Berkah Pandeglang, dr. Achmad Chubaesi membenarkan ada beberapa item obat yang mengalami kekosongan. Namun, dia tak menyebutkan obat apa saja yang kosong.
“Betul, ada beberapa item obat yang harus dibeli di luar oleh pasien, karena pasokan obat habis,” katanya.
Masih menurut Chubaesi, alasan kekosongan obat di RSUD Berkah karena pihak rumah sakit masih memiliki piutang ke pihak penyedia. Sehingga pasokan obat ke RSUD Berkah dihentikan.
“Dihentikannya pasokan obat karena masih memiliki utang ke penyedia. Saya lupa jumlah piutangnya, tetapi yang jelas seperti itu keadaanya, semoga hutang piutang ke penyedia obat bisa segera diselesaikan melalui APBD nantinya,” pungkasnya.