SPD: Corporate dan Politik Dinasti 'Kuasai' Pilkada Bandarlampung

BANDARLAMPUNG – Selain ada campur tangan corporate di Pilkada Bandarlampung , Serikat Pemuda Demokratik (SPD) menuding ada kelompok tertentu yang ingin mempertahankan politik dinasti di Kota Bandarlampung.
Untuk itu SPD mendukung langkah bakal calon independen Walikota dan Wakil Walikota Bandarlampung Ike Edwin-Zam Zanariah melakukan gugatan sengketa ke Bawaslu Bandarlampung atas hasil pleno rekapitulasi perbaikan verifikasi faktual yang ditetapkan KPU setempat pada Jumat (21/08) lalu.
"Saya sangat mengapresiasi langkah Dang Ike---sapaan Ike Edwin--- tersebut. Langkah tersebut juga bisa memberikan pemahaman serta pendidikan politik kepada rakyat," ujar Ketua SPD, Badri, Slasa (25/08) pagi.
Dia meminta KPU sebagai penyelenggara pilkada lebih transparan dalam melakukan verifikasi data faktual.
"Jika Ike-Zam tetap gagal dalam pencalonannya, saya mensinyalir ada dugaan tindakan yang terstruktur dan masif dari kelompok-kelompok tertentu," kata Badri yang pernah mencalonkan diri sebagai calon Walikota Bandarlampung pada 2015 lalu.
Dia menegaskan, dengan gagalnya calon independen membuat jumlah kandidat semakin sedikit, sehingga lebih memudahkan kerja-kerja pemenangan kelompok dinasti tertentu dan corporate.
Badri juga menyoroti kinerja partai yang terkesan transaksional dalam memberikan rekomendasi kepada pasangan calon. “Kaderisasi partai politik lemah seakan banyak kader karbitan yang dicangkok oleh partai politik,” ungkapnya.
Menurut Badri, munculnya sosok calon independen tak bisa dilepaskan dari realitas partai politik yang semakin hari membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap partai politik.
“Calon independen justru semakin memperluas ruang demokrasi. Kemunculan calon independen juga dinilai dapat menjadi ajang refleksi bagi partai politik untuk lebih serius menjalankan fungsinya, terutama kaderisasi agar memunculkan para calon kepala daerah yang kredibel dan kompeten,” tegas dia.