Sosok Mama di Mata Charles

MAYBRAT – Ribuan kilo jalan yang kau tempuh; Lewati rintang untuk aku, anakmu; Ibuku sayang, masih terus berjalan; Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah.
Sebait lirik berjudul ‘Ibu’ karya musisi legendaris Iwan Fals menggambarkan isi hati dari lima bersaudara yang sejak 9 Maret 2022 lalu ditinggal mama tercinta Marice Taa.
“Mama menyusul bapak di alam di surga,” ujar Charles anak sulung Marice Taa yang kini menetap di Maybrat, Papua Barat.
Charles tak bisa menyembunyikan kesedihannya sejak ditinggal Sang Mama.
“Semasa hidupnya, Mama menaruh perhatian dan kasih sayang untuk kami anak-anaknya meski kami sering bertingkah tak wajar sama mama,” ungkap Charles.
“Jujur hati saya dan adik-adik benar-benar merasa kehilangan atas kepergian mama, rumah selalu sepi dan hampa tanpa mama," lirihnya.
Dia berkisah, selama 12 tahun setelah bapak meninggal pada 2010, mama sendiri menemani kami, membiayai kami 5 bersaudara ini selama hidup, lebih-lebih berkorban buat kami di bangku pendidikan.
“Saya sendiri selaku anak yang sulung mewakili adik-adik saya berterima kasih buat mamaku tersayang selama itu. Kami selalu merindukan Mama dan Bapak meski sudah berada di alam yang berbeda ,” tutur Charles.
Dia mengungkapkan, selepas Mama pergi, rumah terasa sepi, makan minum kami harus atur sendiri. “Saat itulah kami merindukan kasih sayang mamaku. Adik-adik semua masih di bangku pendidikan hanya saya sendiri yang sudah bekerja sebagai ASN. Mama adalah sosok pekerja keras. Dia pernah mengatakan bahwa saya harus bangun manusia dulu baru bangun rumah yang tidak baik ini menjadi baik,” ujar Charles.
Meski begitu, Charles bertekad meneruskan perjuangan Mama untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga dalam membesarkan adik-adiknya.
"Semoga Mama dan Bapak tenang bersama bapak di surga. Kiranya Tuhan Allah menerima bapak di sana mamaku dan bapak,"pungkasnya.