Soal Kerja Sama Publikasi Dana Desa, Ketua Apdesi Pesisir Barat Sebut Ada Miskomunikasi

PESISIR BARAT - Ketua
Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Pesisir Barat, Lampung, Mustapiri,
mengaku hingga saat ini belum mengetahui terkait adanya peratin (kepala desa) yang
merasa resah dengan pengajuan kerja sama oleh tim media TV streaming atas nilai
kerjsama publikasi dana desa yang mencapai angka Rp15 juta.
“Saya belum tahu peratin yang mana yang merasa resah atas kerja
sama tersebut. Kalau memang ada permasalahan ya diobrolkan bagaimana baiknya,â€
ujar Mustapiri saat dimintai tanggapannya, Senin (8/5/2023).
Mustapiri menduga ada miskomunikasi terkait kerja sama
tersebut. Sebab menurutnya, pada dasarnya kerja sama publikasi tersebut
bersifat pengajuan. Artinya tidak ada paksaan bagi pekon mana pun untuk setuju
atau tidak dalam menjalin kerja sama dengan media TV streaming dimaskud.
“Dan lagi nilai kerja sama sebesar Rp15 juta itu untuk kerja
sama publikasi sebanyak 10 media TV streaming. Sehingga jika dihitung, maka
masing-masing media TV streaming mendapat nilai kerja sama sebesar Rp1,5 juta,â€
lanjutnya.
Nilai tersebut kata dia, sesuai dengan keputusan rapat
APDESI tingkat kabupaten, bahwa untuk kerja sama publikasi jumlah maksimal
media yang menjalin kerja sama yakni untuk TV streaming maksimal 10 media,
media online maksimal 15 media, dan media cetak maksimal tiga media.
Dengan demikian, Mustapiri menilai bahwa tidak ada
permasalahan ihwal kerja sama publikasi antara pekon dengan media, utamanya
media TV streaming. Menurutnya, tidak ada regulasi yang dilanggar terkait kerja
sama dengan media TV streaming, dan juga bukan kegiatan fiktif.
“Tidak seluruh pekon di Pesibar yang menjalin kerja sama
dengan tim media TV streaming dimaksud,†ucapnya.
Mustapiri juga membantah ketika disinggung ihwal informasi
yang menyebutkan bahwa dirinya siap mundur sebagai Ketua Apdesi Pesisir Barat jika
pekon (desa) tidak menyetujui pengajuan kerja sama dengan media TV streaming
tersebut.
“Itu tidak benar, kami hanya berupaya menjalin kerja sama
sebaik mungkin karena media merupakan mitra bagi peratin,†kilahnya.
Ia menandaskan terkait permintaan beberapa organisasi
kewartawanan untuk dibatalkannya kerja sama dengan media TV streaming tersebut,
tergantung bagaimana dari pihak masing-masing peratin. “Ya bagaimana dari
peratinnya saja, itu kan bukan paksaan. Tetapi tidak bisa juga rekan-rekan wartawan
yang bisa mengatur para peratin,†pungkasnya.