Siswi SMPN 1 Gedungaji Pimpin Upacara Api Unggun Hari Pramuka ke-64

TULANGBAWANG-Ayoemi Zhiera Virginia, siswi SMPN 1 Gedungaji didapuk menjadi pemimpin upacara api unggun Hari Pramuka ke-64, Kwatir Ranting (Kwarran) Gedungaji.
Kegiatan digelar di Bumi Perkemahan Kecubung Mulya, Kecamatan Gedungaji, Kabupaten Tulangbawang, Lampung, Rabu (13-8-2025) malam.
Peringatan Hari Pramuka ke-64 itu mengusung tema Kolaborasi untuk membangun ketahanan Bangsa. Upacara api unggun sendiri merupakan kegiatan sangat penting dalam pelaksanaan, lantaran memiliki makna mendalam tentang persaudaraan dan persatuan.
Hadir dalam kegiatan itu, Kapolsek Gedungaji, Ketua Majelis Pembimbing Gugus Dewan (Kamabigus), penggalang, penegak se-Kecamatan Gedungaji, tenaga medis Puskesmas.
Pembina upacara, Meriana dalam amanatnya mengatakan, meskipun di hari pertama kegiatan tersebut dilanda hujan deras mengakibatkan beberapa tenda roboh. Namun, lanjut dia, hal itu tidak menyurutkan semangat para peserta dalam memperingati Hari Pramuka ke-64.
Ia menuturkan, api unggun dalam kegiatan Pramuka memiliki banyak pelajaran yang bisa diambil, diantaranya adalah semangat yang membara, simbol kekuatan, dan persatuan. Selain itu, api unggun juga mengajarkan tentang kebersamaan, kerjasama, dan pentingnya menjaga lingkungan.
“Semangat yang membara, api yang berkobar melambangkan semangat juang yang tinggi, pantang menyerah, dan tidak mudah padam dalam menghadapi tantangan,” kata dia.
Selanjutnya, Kekuatan dan Ketahanan: api yang panas juga menjadi simbol kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.
“Anggota Pramuka diharapkan memiliki kekuatan fisik dan mental untuk mengatasi berbagai rintangan,” tutur dia.
Dirinya berharap para peserta bisa menjadi penerang bagi orang lain, memberikan inspirasi, kebaikan, dan semangat dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebab, lanjut dia, semakin besar api unggun, semakin tinggi pula nyalanya. Hal ini mengajarkan anggota Pramuka untuk bersyukur atas nikmat yang diterima dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Dengan memahami dan menghayati makna-makna tersebut, api unggun Pramuka tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang berharga bagi pembentukan karakter anggota Pramuka,” ujar dia.
Dirinya berharap peringatan HUT Pramuka ke-64 jadikan sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan semangat gotong royong, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kita harus mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, menciptakan inovasi, dan menjadi agen perubahan positif di lingkungan kita. Jadikan Pramuka sebagai tempat kita belajar, berkembang, dan berkarya untuk kemajuan bangsa,” harap dia.