Siaran RRI Efektif Bantu Belajar Mengajar di Kepulauan Yapen
BANDAR LAMPUNG – Seorang Pengajar Muda dari Yayasan Indonesia Mengajar bernama Anggi Crestamia yang kini ditempatkan di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua Barat. Seperti dilansir dari DW Indonesia, ia berkisah Bagaimana dirinya dan kawan-kawannya sesame pengajar Muda menjalani proses belajar mengajar Bersama siswa dalam situasi pandemi dan keterbatasan akses komunikasi, trasnportasi yang ada di wilayah penugasan mereka. Sabtu (22/8).
Anggi Menjelaskan dalam sebuah video wawancara Bersama DW Indonesia bahwa dia Bersama lima teman pengajar muda lainnya di tugaskan di kabupaten Kepulauan Yapen papua barat. Mereka berenam sudah tujuh bulan bertugas disana atau setengah dari masa tugas mereka.
Selain bertugas di serui ibukota kab. Kepulauan yapen mereka juga ditugaskan di kepulauan ambai, miosnum, wooi, poom yang ada di sekitar teluk cendrawasih.
“Kalo kiita dari jawa itu naik pesawat dua kali transit. Jawa – makasar – Biak, sampai biak selama delapan jam. Dari biak kita bisa ada dua pilihan pakai udara atau pakai kapal cepat ke kab. Kepulauan yapen. Yang regular itu kapal cepat perjalanan sepanjang 6 jam dari biak.” Tutur anggi
“sebelumnya saat heboh Corona di jawa sekitar bulan januari februari, kami dan penduduk disini berdoa agar wabah ini tidak masuk kesini, namun ternyata akhir maret hingga juni semua aktifitas belajar mengajar tidak bisa dilakukan secara biasa (tatap muka)”imbuh Anggi.
“bulan mei sebenarnya beberapa sekolah di pusat kota serui, sudah memulai lagi belajar dari rumah untuk sekolah sekolah yang tidak terkendala sinyal komunikasi selular. mereka mulai memakai proses belajar daring. Dan beberapa guru juga diajak oleh RRI untuk belajar jarak jauh dalam mengajar anak muridnya” Urai Anggi.
“Dan ternyata anak anak ku yang ada di kepulauan ambai (tempat tugas) mendengar siaran radio ini, karena tidak ada sinyal selular maka siaran radio cukup efektif dalam proses belajar jarak jauh pada masa pandemi ini. meski tidak bisa menjangkau semua wilayah penempatan kami” lanjut Anggi.
“terutama Kepulauan (miosnum, wooi, poom ) yang selama andemi hanya boleh dan bisa dijangkau oleh kapal perintis selama Lockdown, mereka tidak bisa terjangkau oleh siaran RRI” tegas Anggi.
Dalam kesempatan lain siswa Sekolah di Serui sangat merindukan proses belajar mengajar kembali. Seperti yang di ungkapkan oleh Maria tanawani, siswa SD katolik bunda dan Ridho siswa SD Darussalam Serui.
“kami ingin bertemu teman teman bisa belajar, bisa bersihkan sekolah Bersama sama, bisa bermain, dan saya rindu sekolah” ujar mereka berdua terkait kondisi pandemi dan belajar tatap muka di sekolah.