Sepekan Meninggal, Warga Tulangbawang Barat Baru Diketahui Terpapar COVID-19

Sepekan Meninggal, Warga Tulangbawang Barat Baru Diketahui Terpapar COVID-19
Foto: Dirman/monologis.id

TULANGBAWANG BARAT - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Tulangbawang Barat, Lampung, Majril membenarkan Sutrisno (61), warga Kelurahan Mulyoasri, Tulangbawang Tengah, dinyatakan meninggal dunia lantaran positif COVID-19. 

Hal tersebut berdasarkan hasil uji swab yang dilakukan oleh pihak RS Yukum Medical Center, Bandarjaya, Lampung Tengah, beberapa pekan lalu.

Menurutnya, pasien tersebut telah dimakamkan sepekan lalu, tepatnya pada Sabtu, 26 September 2020 setelah dirawat di RS Yukum Medical Center dengan riwayat penyakit komplikasi dan struk.

"Pasien yang dinyatakan positif ini sudah dimakamkan pekan lalu. Tapi, hasil uji swabnya baru diterima pihak keluarga pada 1 Oktober 2020 kemarin dari rumah sakit tempatnya dirawat," ujar Majril, Jumat (02/10).

Majril menjelaskan, pasien ini merupakan pasien umum tanpa rujukan dari rumah sakit dan Dinas Kesehatan setempat. Sehingga, kata dia, pihaknya tidak memiliki data riwayat penyakit terhadap pasien tersebut. Selain itu, pihak RS Yukum Medical Center juga tidak memberikan tembusan ke Dinas Kesehatan Tulangbawang Barat .

"Pasien ini melakukan uji swab tanpa rekomendasi dari Dinas Kesehatan Tulangbawang Barat. Makanya, kami kaget ada pasien COVID-19 meninggal dunia," jelasnya.

Sementara, berdasar keterangan dari RS Yukum Medical Center, terang Majril, pasien tersebut dirawat karena menderita penyakit komplikasi dan struk. Pasien itu dimakamkan tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19 karena pihak keluarga menolak dilakukan tindakan dengan alasan dua kali hasil rapid test yang dilakukan pihak RS Yukum Medical Center dinyatakan nonreaktif COVID-19.

"Nah, sudah seminggu meninggal baru muncul surat dari RS Yukum Medical Center pasien ini positif COVID-19," katanya.

Untuk mencegah penularan, kata dia, pihaknya sudah melakukan tracking terhadap pihak keluarga pasien, warga yang mengurus jenazah termasuk pelayat yang melakukan kontak langsung dengan pasien.

"Sudah puluhan warga kami lakukan rapid test. Jika ada yang reaktif langsung kami lakukan uji swab," imbuhnya.