Sektor Pariwisata di Jateng Berupaya Bangkit di Era New Normal

SEMARANG - Sektor pariwisata di Jawa Tengah (Jateng) berupaya untuk kembali bangkit di era new normal, setelah mengalami penurunan dratis akibat dampak pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan berakhir.
Sekretaris Komisi B DPRD Jateng, Muhammad Ngainirricahadl mengatakan, bicara tentang pariwisata, harus dilakukan dengan edukasi. Ketika mau wisata harus tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana wisata yang aman, wisata dengan keselamatan.
"Dengan adanya COVID-19, kondisi pariwisata di Jateng terkaget-kaget, khususnya bagi para pelaku usaha di bidang ini," ujarnya, dalam diskusi Prime Topic bertajuk Mengembangkan Paradigma Pariwisata yang brelangsung di Red Rabbit Resto, Semarang, Kamis (17/09).
Menurutnya, dampaknya juga dirasakan masyarakat diantaranya pedagang di sekitar objek wisata dan tour travel.
"Bicara pariwisata tidak hanya refreshing, tapi juga tentang edukasi bagaimana keadaan lingkungan ini. Pariwisata bukan hanya senang-senang, tapi juga tentang edukasi," tuturnya.
Dia menambahkan, ada sejumlah tempat wisata diantaranya daerah Solo, Tawangmangu, dimana terdapat paket wisata yang bermuatan edukasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Selain itu, pariwisata yang akan dibuka kembali harus dilakukan simulasi dulu, bahwa destinasi itu aman, dipublish dengan kekuatan sosial media. Yang semula refresing saja, sekarang harus dengan wisata keselamatan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Provinsi Jateng, Sinoeng Rachmadi menuturkan pariwisata di era new normal ini, harus ada upaya bagaimana mengembangkan sektor pariwisata ini dengan mengatasi krisis kecemasan dan kepercayaan masyarakat.
"Para pelaku pariwisata (pengelola objek wisata) harus menghilangkan kecemasan, dengan memberi rasa percaya dan nyaman saat masyarakat berkunjung, di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, menyemprot dengan disinfektan lingkungan dan selalu menerapkan kebersihan," tuturnya.
Menurutnya, saat ini harus ada new style atau gaya baru yakni dengan wisata alam, Sebab konsep wisata di alam terbuka lebih aman, ketimbang di tempat yang tertutup. Sedangkan strategi yang tepat membuat perencanaan di sektor pariwisata dengan cara lintas sektor.
"Pariwisata bisa bangkit dengan kolaborasi dan sinergi, di tengah masa pandemi COVID-19,"ujar Sinoeng.