Sejak Pandemi, Tingkat Perceraian di Lampung Tengah Melonjak

LAMPUNG TENGAH - Dampak dari pandemi COVID-19 bukannya berimbas pada ekonomi masyarakat Lampung Tengah. Tingkat perceraian di wilayah tersebut juga melonjak tajam.
Pengadilan Agama (PA) Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, mencatat ada 1055 laporan terkait perkara perceraian yang diterima pihaknya sejak awal tahun hingga hingga akhir April 2021 lalu.
Humas Pengadilan Agama Lampung Tengah, Romy Maulana, saat dikonfirmasi monologis.id di ruang kerjanya, Senin (24/05) menyebut bahwa dari banyak perkara yang masuk di PA Lampung Tengah, rata-rata didominasi oleh perkara cerai gugat. Sementara hanya sekitar sepuluh persen saja perkara cerai talak. Bahkan menurut data, Lampung Tengah masuk sebagai kategori Kabupaten dengan perkara perceraian tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lain di Lampung.
"Tapi perlu di ingat juga, agar tidak ada asumsi bahwa PA Lampung Tengah hanya mengurusi perkara perceraian saja. Lebih dari pada itu ada juga perkara lain yang kita tangani seperti yang terbaru saat ini, terkait ekonomi syariah, waris, wasiat, wakaf, dan zakat infak sedekah," ungkap Romy.
Dia menjelaskan, pada laporan di akhir April 2021 pihaknya telah menerima sebanyak 385 perkara perceraian, yang rata-rata akibat dampak ekonomi. Bahkan menurut dia di tahun 2020 lalu telah menerima dan menangani ada sekitar 2666 perkara perceraian yang juga di dominasi perkara cerai gugat.
"Selain jalan musyawarah, kita sangat berharap adanya andil dari pihak keluarga kedua belah pihak, untuk dapat memberikan masukan akibat dampak yang akan terjadi dalam perkara perceraian itu sendiri, hal ini juga sebagai langkah agar angka perceraian khususnya di Lampung Tengah dapat di minimalisir," harap dia.
Menurutnya, selama ini pihak PA Lampung Tengah telah berupaya memberikan masukan, saran, dan nasihat kepada kedua belah pihak penggugat, agar bagaiamana untuk dapat menimbang, dan memikirkan kembali atas keputusan yang di ambil, mengingat dampak dari perceraian itu sendiri, bukan hanya berdampak kepada kedua belah pihak, namun lebih dari pada itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah masa depan anak. Bagamana masa depan anak-anak, akibat dari dampak perceraian itu sendiri nantinya.
"Hal tentunya kembali lagi kepada kedua belah pihak, antara suami istri itu sendiri. Dan memang tingginya tingkat perceraian khususnya di Lampung Tengah 2 tahun terakhir sangat mengkhawatirkan kita semua," ujar Romy.
MonologisTV: METEOR JATUH TIMPA RUMAH WARGA LAMPUNG TENGAH