Satpol PP Aceh Barat Diduga Aniaya Pendemo

ACEH BARAT - Beberapa pendemo dari Gerakan Perempuan Tolak Kekerasan Seksual Terhadap Anak (GERTAK) mengaku dipukul oknum anggota Satpol PP di depan kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu (03/11).
Sedikitnya tiga orang pendemo menjadi korban pemukulan tersebut. Yakni; Sandi Muliadi, Alfarabi Herley Yandi dan Fatkia Nisa.
Rona Julianda anggota GERTAK mengaku, usai Salat Zuhur massa kembali melanjutkan aksi, “Dalam aksi lanjutan itulah salah seorang anggota kami ditarik oleh anggota Satpol PP, lalu spontan datang anggota lain untuk menyelamatkan perempuan yang diduga ditarik tadi,” tutur Rona.
Dari peristiwa tersebut, kaca mata salah seorang pendemo pecah dan layar HP juga diakui ada yang retak. Tak hanya itu, Sandi Muliadi mengalami luka, yaitu pada bagian kedua tangannya. Selain Sandi, juga tangan salah seorang perempuan disebut tergores.
Kasat Pol PP dan WH Aceh Barat Dodi Bima Saputra membantah anggota Sat Pol PP memukul massa yang berdemo. “Kami tidak ada memukul, kami menjaga diri menjaga blokade kami,” kata Dodi.
Ia juga mengaku bukan Sat Pol PP yang memulai, tapi ada dua orang laki yang melompat dalam blokade dan memprovokasi. Akibatnya, kata Dodi, anggota Sat Pol PP perempuan terjepit.
“Kami hanya sekadar menjaga blokade tidak ada kami memulai, mereka berdua yang melompat dalam blokade dan memprovokasi kami, sehingga anggota Satpol PP perempuan terjepit, kan wajar kami dorong, ada anggota Polisi juga di sini bang. Lengkap kita,” tegas Dodi.
Mengenai korban sudah melapor ke Polisi, Dodi mengaku itu hak mereka. “Silakan hak mereka buat laporan, kami juga punya hak,” ujarnya.