Sarana Prasarana MTs dan Aliyah Aulima Nusantara Pesawaran Memperihatinkan

PESAWARAN - Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Aliyah Aulima Nusantara Desa Kebagusan, Gedongtataan, Pesawaran, Lampung membutuhkan perhatian pemerintah setempat maupun kantor Kementerian Agama di wilayah itu.
Dinding kelas yang belum sepenuhnya tertutup serta tanpa jendela juga kursi dan meja yang sudah pada rapuh terlihat saat wartawan media ini melihat langsung kondisi sekolah tersebut, Selasa (19/01).
Namun, kondisi itu tidak mematahkan semangat para siswa untuk tetap menimba ilmu demi meraih cita-cita yang diimpikan.
Ketua Yayasan Aulima Nusantara Masduki mengatakan, Yayasan MTS Aulima Nusantara merupakan sekolah bagi anak tidak mampu di wilayah itu sehingga memang tidak di pungut biaya dan bahkan menurutnya, para guru yang mengajar pun tidak diberi gaji.
Dia menceritakan, pada 2011 silam dirinya bersama kepala desa saat itu berinisiatif mendirikan sekolah tersebut.
“Sekolah ini tadinya hanya untuk para siswa yang berdomisili di Desa Kebagusan saja. Namun seiring waktu berjalan semakin banyak siswa dari luar desa yang menuntut ilmu di sini,” ungkap Masduki di ruang kerja nya.
Sementara, salah satu pengajar di sekolah tersebut Siti Rivngatin mengatakan, pihak sekolah tetap melakukan KBM tatap muka karena para siswa tidak memiliki handphone untuk mengikuti sistem belajar secara online yang ditetapkan pemerintah.
"Caranya kami atur jadwal, jadi masuknya tidak semua hanya beberapa siswa saja secara bergiliran dan di sekolah juga hanya sebentar. Setelah kami kasih tugas, para siswa kami persilakan untuk segera pulang, karena kalau mau daring banyak yang gak punya handphone," ungkapnya.