Santri Didorong Mampu Berkompetisi

LAMPUNG TENGAH – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Sekjen PPP Arwani Thomafi menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran Khatam Alfiyah Ibnu Malik, Al-Imrity di Pondok Pesantren Nurul Qodiri, Lampung Tengah, Kamis (21/10) malam.
Sejumlah tokoh NU juga hadir seperti Rois Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomudin, Ketua Rois Syuriah PWNU Lampung KH Muhsin Abdullah, Ketua PWNU Lampung Prof. KH Ahmad Mukri.
Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan peran santri dalam pembangunan bangsa Indonesia memiliki peran nyata di tengah-tengah masyarakat. "Pesantren memberikan bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat," ujar Arwani.
Dalam kesempatan tersebut, Arwani menguraikan tantangan pesantren ke depan semakin kompleks. Ia menuturkan pada tahun 2024 mendatang merupakan momen berakhirnya rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang dimulai tahun 2010-2024.
"Kita akan memasuki Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun 2025-2045," sebut Arwani.
Anggota DPR RI dari Fraksi PPP ini mendorong agar santri mampu berkompetisi mengingat tantangan ke depan semakin kompleks di antaranya terkait perkembangan digital . Namun Arwani meyakini santri telah teruji untuk melakukan adaptasi dengan berbagai keadaan dan tantangan. "Insya Allah santri akan semakin handal dan siap mengikuti perkembangan yang luar biasa," kata Arwani yang sebelumnya mengutip bait Alfiyah Ibnu Malik.
Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat mengawali ceramah keagamaan, menyapa Sekjen PPP Arwani Thomafi. Menurut dia, Arwani merupakan tokoh NU. "Yang terhormat KH Arwani Thoyfur, beliau ini tokoh NU," sebut Kiai Said Aqil mengawali ceramahnya.
Dalam kesempatan tersebut Kiai Said mengupas tentang peran pesantren di Indonesia. Menurut Kiai Said, selain melakukan pengajaran keilmuwan keagamaan, pesantren juga mengajarkan akhlaq yang baik. Menurut dia, akhlak menjadi pondasi yang penting agar selamat di dunia dan akherat. "Kita dukung eksistensi pesantren di seluruh Indonesia untuk mengajarkan akhlak yang baik. Seperti Siti Aisyah mengajarkan yang baik kepada Musa meski di lingkungan yang tidak baik," urai Kiai Said.