Sampah Berserakan di Gunungmeriah, DBD Mengancam
ACEH SINGKIL - Serangan nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah mengintai warga Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Tumpukan sampah di beberapa titik disinyalir menjadi sumber penyakit tersebut.
Camat Gunungmeriah Abdul Hanan menyayangkan perilaku masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan.
“Di Gunungmeriah ini ada 5 titik sampah yang berserakan, yakni di Desa Sianjo-Anjo Meriah tepatnya di belakang terminal, Desa Lae Butar arah ke Puskesmas Gunungmeriah, Desa Tulaan tepatnya ke arah Sungai Lae Boboh dan Desa Blok 15,” ungkap Abdul Hanan, Selasa (8/2/2022).
Kondisi tersebut, menurut dia sudah masuk level mengkwatirkan. Hanan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Singkil membuat papan pemberitahuan larangan buang sampah di 5 titik tersebut.
“Pihak kecamatan sudah beberapa kali mengusulkan ke dinas terkait agar dibuatkan box kontainer pengangkut sampah, tong sampah, motor becak pengangkut sampah dan satu unit mobil pengangkut sampah di Kecamatan Gunungmeriah ini,” tutur Abdul Hanan.
Pengajuan itu, kata dia, sudah diajukan sejak 2019 semasa Camat Alm. Johan Sanip. Namun, sampai saat ini belum pernah terealisasi.
Meski menurutnya, sudah ada bank sampah yang berasal dari BUMDes Bersama namun baru bisa menampung sampah masih tiga desa yakni, Blok 6 Baru, Rimo dan Tanah Bara.
“Kami berharap DLH Aceh Singkil segera merealisasikan usulan masyarakat dan meninjau kembali TPA yang berada di Desa Cingkam, karena pada Januari 2022 ini, sdua orang yang terkena DBD di Kecamatan Gunungmeriah ini,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas melalui Perawat Survelens Puskesmas Gunungmeriah Yohanizar membenarkan terkait adanya warga Gunungmeriah yang terkena DBD.
“Benar, pada Januari lalu ada dua orang yang terkena DBD. Keduanya warga Desa Tunasharapan,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Desember 2021 lalu, dua orang juga terkena DBD, satu warga Desa Tulaan dan satu lagi warga Desa Sanggaberu Silulusan.
Yohanizar menambahkan, P2P Dinas Kesehatan Aceh Singkil telah melakukan fongging pada Januari lalu di Desa Tunasharapan.
“Pada Febuari kami usulkan fogging di beberapa desa lainnya,” ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, menutup tempat-tempat penampungan air. Sedangkan untuk pencegahannya , dilakukan gotong royong dengan membersihkan selokan atau parit.