Sadis!!! Ditengah Pandemi Covid-19 Unila Bebani Mahasiswa, #UnilaPHP Trending Topik

BANDARLAMPUNG – Dikala seluruh pemerintah pusat maupun daerah tengah berjuang untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana COVID-19, Universitas Lampung (Unila) malah sebaliknya, mengabaikan tuntutan mahasiswa terkait COVID-19.
Dalam seruan aksi media, #UnilaPHP merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap pihak rektorat yang enggan memberikan keringanan atau subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk semua golongan.
Presiden Mahasiswa Unila, Irfan Fauzi Rachman mengatakan seruan aksi media, #UnilaPHP merupakan puncak kekesalan mahasiswa terhadap rektorat. Setelah beberapa kali melakukan rapat terbuka, namun tuntutan mahasiswa tak kunjung di realisasikan.
“Kita sudah beberapa kali, tiga sampai lima kali melakukan rapat terbuka bersama Pihak rektorat. Dalam rapat tersebut pihak Unila menjanjikan akan merealiasaikan tuntutan mahasiswa tersebut. Namun sayangnya, sampai hari ini tidak ada titik temu, sehingga mahasiswa melakukan aksi media, #UnilaPHP,” kata dia, Selasa (19/05) malam.
Dia menyebutkan dalam aksi tersebut, secara garis besar mahasiswa meminta agar rektor unila segera mengeluarkan kebijakan subsidi UKT untuk semua golongan. Tidak hanya untuk golongan tertentu saja.
“Mendesak rektor unila untuk melakukan peninjauan perubahan UKT dengan memperhatikan aspek ekonomi keluarga mahasiswa. perubahan kebijakan UKT ini berupa pembebasan sementara, pengurangan, pergeseran klaster, pembayaran mengangsur, dan penundaan pembayaran UKT,” kata dia.
Pandemi COVID-19 ini, tidak hanya menyerang masyarakat golongan menengah kebawah saja. Namun golongan menengah keatas pun merasakan dampaknya kesulitan ekonomi. Tentunya besaran UKT golongan III sebesar Rp2,4 juta hingga Rp3 juta / semester, ditengah pandemi seperti ini jumlah tersebut sangat berat dirasakan orang tua mahasiswa.
“Kebijakan perubahan UKT tersebut berupa pembebasan sementara, pengurangan, pergeseran klaster, pembayaran mengangsur, dan penundaan pembayaran UKT. Pihak rektorat harus melihat aspek ekonomi keluarga mahasiswa ditengah pandemi COVID,” jelasnya.
menanggapi hal ini pihak rektorat sampai berita ini diturunkan belum menanggapi pertanyaan yang dilayangkan oleh redaksi monologis.id.
beberapa akun twitter menjelaskan maksud dari UnilaPHP ini
akun anggiang3
Kuliah online terus tuugas semakin banyak, kuota terkuras, fasilitas kampus gak dinikmatin tapi ukt tetap full. Hmmm #UnilaPHP
akun toppingbobba
Tanggal merah, tp dosen nyuruh cari jam pengganti, harus ON HP everytime karena dosen suka tibatiba mulai kelas sebelum waktu jamnya mulai, kuota beli sndiri, ukt tetep bayar. Selesai pandemi, mata MIN semua, duit abs bayar UKT dan beli KUOTA. Astaghfirullah kampus ku:(
#UnilaPHP
akun xyuzii
Matkul yang gaada jadwal seketika on semua dihari itu:) tgl merah pun masih daring. Ukt mahal2 pun cuma ditukar sama beberapa halaman pdf dan tugas2 tanpa penjelasan. Bener2 gaada kebijakan yang jelas sama sekali!!
#UnilaPHP