Saatnya Kaum Muda, yang Tua Istirahat Saja

Saatnya Kaum Muda, yang Tua Istirahat Saja
Foto: dok.pribadi

OLEH : DENI HADDAD*

BERBICARA politik tentunya sangat menarik, bahkan di ruang publik maupun di warung kopi sekalipun, tak ayal dipenuhi pembahasan mengenai hal tersebut, apalagi sekarang ini sudah menuju tahunnya politik menjelang pesta demokrasi 2024 mendatang.

Namun, tidak semua kalangan setuju bahwa politik itu sesuatu yang menarik, justru masing-masing orang memiliki pandangan dan minat yang berbeda.

Kenapa demikian, sebagian orang masih setuju dan berpandangan politik itu bukan sesuatu yang dapat mewujudkan kebahagiaan yang sama, justru sebagian orang berpendapat bahwa politik itu hanya sebuah alat kotor, bahkan tak jarang masyarakat cenderung anti dengan berbagai persoalan politik karena politik itu identik dengan korupsi.

Selama ini stigma mengenai politik sering dicitrakan sesuatu yang buruk, kotor dan penuh intrik, contohnya saja untuk mewujudkan hajat seseorang ataupun kelompok dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, sering kali segala upaya dilakukan, bahkan bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Akan tetapi, politik itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk, bahwa dalam kegiatan kita sehari–hari pun itu adalah aktifitas politik.

Karena, politik itu adalah usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Jikalau masih banyak paradigma sebagian orang yang menyatakan bahwa politik itu buruk, saya pribadi khawatir hal tersebut akan melebar dan membingkai pemikiran sebagian kalangan lain khususnya kalangan anak muda atau sering disebut dengan kalangan milenial, sehingga sepakat bahwa politik itu tindakan yang kotor pula.

Kenapa saatnya kaum muda ke depan yang berperan di kancah panggung politik karena banyak faktor, seperti besarnya jumlah pemilih kaum muda yang berusia 17 sampai dengan 40 tahun mencapai 53%, selain itu banyak saat ini calon-calon anggota legislatif di setiap partai politik didominasi oleh kaum muda, maka sudah saatnya kaum muda atau istilah Gen-Z.

Selain dominasi tersebut di atas, ada faktor yang merupakan kewajiban bagi anak-anak muda mengisi ruang dan waktu bidang politik, dilihat dari perkembangan zaman saat ini, pergeseran teknologi  semakin terasa, digitaliasi sudah tak lagi tabu mengisi kehidupan masyarakat sekarang ini.

Kaum muda lebih paham, lebih produktif serta lebih inovasi dalam hal digitalisasi saat ini, stop dan berhenti menggunakan cara lama atau istilah kata jaman dulu (jadul) saatnya melek digital agar peran kaum muda di bidang politik dihiasi dengan peran serta perkembangan zaman bukan cara-cara kaum usang yang menyodorkan janji tapi minus bukti.

Politik itu, adu gagasan, adu ide serta adu program yang tentunya mengikuti perkembangan zaman bukan dengan cara-cara pragmatisme, sehingga menghasilkan kader partai yang mumpuni, kader yang produktif dan politisi yang kuantitatif bukan politisi yang sibuk mengumpulkan cuantitatif demi memperkaya diri sehingga punya jiwa koruptif.

2024 nanti saatnya kaum muda mengambil peran, mari kita tinggalkan politisi tua yang kalau ngomong pada konstituennya banyak janji ketimbang bukti, sampai mulut berbusa dan pada akhirnya omong kosong belaka, sudah saatnya kaum muda berperan dalam kebijakan arah politik ke depan yang tentunya diisi dengan ide dan gagasan produktif mengikuti perkembangan zaman... Tabik...

 

*)Ketua Bidang Pemuda DPD Pejuang Bravo Lima Provinsi Lampung