RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Jadi Rumah Sakit Rujukan COVID-19
BANDA ACEH – Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh resmi menjadi Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Kota Banda Aceh.
Peresmian pengembangan rumah sakit rujukan itu dilakukan langsung Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo, secara simbolis dengan membaca basmallah dan memotong pita bersama Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan perwakilan Kementerian PUPR di depan gedung Instalasi Pinere.
“Bismillahirrohmanirrohim dengan ini Rumah Sakit Rujukan dr. Zainoel Abidin diresmikan,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Dalam sambutannya, Doni memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR dan Adhi Karya atas prestasi pengerjaan pengembangan rumah sakit rujukan yang hanya dilakukan dalam waktu lima minggu saja.
Menurut Doni, hal itu merupakan prestasi yang sangat baik sekali sekaligus merupakan bentuk respon cepat dari Pemerintah dalam upaya mengendalikan pandemi di Tanah Air.
“Ini prestasi yang sangat baik sekali,” kata Doni.
Lebih lanjut, Doni berharap agar nantinya rumah sakit rujukan tersebut tidak terisi banyak pasien terkonfirmasi COVID-19, artinya penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu harus dapat dikendalikan dengan upaya pencegahan 3M dan menjalankan 3T serta dengan menyukseskan program vaksinasi bersama Pemerintah.
“Jangan sampai digunakan. Andai digunakan maka pasien tidak terlalu banyak,” kata Doni.
“Pencegahan adalah solusi yang terbaik,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Nova Iriansyah mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui BNPB yang telah membantu Pemerintah Provinsi Aceh dalam penanganan COVID-19 melalui pengembangan rumah sakit lapangan tersebut.
Dia berharap dukungan tersebut ke depannya dapat terus dipertahankan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di wilayah Banda Aceh dan sekitarnya.
“Semoga dukungan BNPB yang begitu besar selama ini dapat kita pertahankan,” ungkap Nova.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Rujukan dr. Zainoel Abidin dibangun di atas lahan seluas 3.826,75 meter persegi menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB.
Adapun total pembangunan pengembangan rumah sakit ini dilakukan total selama 46 hari, terhitung sejak 02 November - 17 Desember 2020.
Rumah sakit rujukan ini memiliki kapasitas 17 tempat tidur untuk pasien isolasi dan 70 tempat tidur untuk pasien observasi.
Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki fasilitas satelit operasional, satelit bersih, koridor, kantong parkir, powerhouse, gardu PLN, gardu medis dan clean water tank (CWT).