Randis Dipakai Sembarangan, Kadis Kesehatan Lampung Tengah Ngeles

LAMPUNG TENGAH - Sudah jadi rahasia umum, kendaraan dinas (randis) kerap dipakai untuk urusan pribadi. Rasa malu dan takut sepertinya sudah hilang. Menjadi perasaan biasa saja.

Sementara itu informasi yang diterima monologis.id dari seorang pegawai di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Tengah, menceritakan bahwa selama ini penggunaan randis operasional di Dinkes Lampung Tengah, bebas digunakan. Tak cuma ASN, bahkan oleh para pegawai honorer, dan Tenaga Sukarela (TKS). Seperti tanpa pantauan dan aturan yang seharusnya. Bahkan menurutnya, randis tersebut dibawa untuk kepentingan pribadi, seolah-olah randis tersebut milik pribadi, bukan sebagai aset Pemerintah daerah Lampung Tengah.

"Hal itu sudah berlangsung lama mas, bahkan para honorer, dan TKS itu secara terang-terangan membawa randis itu untuk keperluan pribadi mereka. Seperti jalan-jalan, yang bukan untuk kepentingan kedinasan. Bahkan ada yang berani diparkir di rumah mereka. Bahkan ada pengadaan DAK randis roda dua untuk Puskesmas, tetapi yang menggunakan malah orang Dinas Kesehatan," terang sumber.

Saat dikonfirmasi soal ini, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Otniel Sriwidiatmoko ngeles. Dia mengelak para pegawai honorer dan TKS di Dinas Kesehatan secara bebas membawa kendaraan Operasional Dinas tersebut.

"Nggak mungkinlah mas, yang pegawai ASN aja banyak kok, mungkin disuruh, atau pergi ke mana," ujar Otniel, saat dikonfirmasi monologis.id, di ruang tunggu Sekdakab Lampung Tengah, Rabu (13/10).

Menurutnya, randis operasional di Dinas Kesehatan Lampung Tengah, yang begitu banyak, dengan keterbatasan area tempat parkir yang ada di Dinkes Lampung Tengah, yang membuat randis operasional itu terpaksa di bawa pulang oleh para pegawai Honorer, dan TKS Dinas tersebut.

"Ya, selain randis milik Dinkes, ada juga randis milik Puskesmas, yang sudah tidak layak yang ada di Dinkes Lampung Tengah, sementara untuk mencegah hal yang tidak kita inginkan, dengan area parkir yang terbatas, untuk itu kita minta para pegawai honorer untuk membawa pulang randis itu," beber Otniel.