Pulang Dari Jakarta, 8 Warga Kota Jantho Isolsasi Diri di Hutan

Pulang Dari Jakarta, 8 Warga Kota Jantho Isolsasi Diri di Hutan
Situasi Kota Jantho, Aceh Besar (Kredit Foto: steempeak.com)

ACEH BESAR-Delapan orang warga Kota Jantho, Aceh Besar,  Provinsi Aceh, yang baru pulang dari Jakarta mengisolasi diri ke hutan selama 14 hari yang berjarak tujuh kilometer dari pusat kota.

Kedelapan warga tersebut, tujuh orang diantaranya berasal dari Desa Jalin dan 1 orang Desa Weu.

“Mereka pulang dari Jakarta pada Senin (30/03) silam. Lalu mengisolasi diri ke hutan karena tidak ada tempat menampung di desa,” Ketua Forum Keuchik Kecamatan Kota Jantho sekaligus Keuchik Gampong Barouh, Amiruddin, Kamis (02/04).

Amiruddin menegaskan, mereka bukan termasuk ODP. Mereka self monitoring. Artinya, mengkarantina sendiri.

Sedangkan di desa sudah menjadi keresahan karena masyarakat tidak teredukasi dengan baik. Makanya perangkat desa mencari jalan untuk mengisolasi di hutan karena tidak ada tempat di desa.

“Dibutuhkan tempat atau posko penampungan agar mereka yang dapat terkontrol dan mendapat perlakuan yang layak,” kata dia.

Menurutnya, masalah yang mereka hadapi adalah masyarakat tidak mau ada orang yang baru pulang dari Jakarta masuk ke kampung dan melakukan karantina mandiri di rumahnya. Jadi harus jauh dari kampung.

“Ini yang menyebabkan 8 orang harus karantina di hutan Jalin dekat sungai. Tadinya mereka semua ada 9 yang baru pulang dari bekerja di Jakarta. Satu dari Gampong Kayee Lheu begitu tiba di lokasi pengasingan tiba-tiba demam dan dilarikan ke rumah sakit satelit namun di tolak dan dibawa ke RSUZA. Setelah dilakukan pemeriksaan diperbolehkan pulang dan sekarang dilakukan karantina mandiri di gampongnya Kayee Lheu,” ucap Amiruddin didampingi Keuchik Weu, Mawardi dan Keuchik Jalin, Marzuki.

Hingga kini pasokan makanan mereka masih diantarkan oleh perangkat desa dan orang tuanya secara patungan.

Dia menegaskan, keputusan menempatkan warganya yang juga sekaligus anak dari para keuchik bersangkutan itu, karena tidak ada solusi lain. Setelah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak di Kecamatan Kota Jantho bahkan dengan pihak kesehatan setempat.

"Saat kami koordinasi dengan pihak kecamatan dan tim kesehatan dari Puskesmas Kota Jantho, mereka menyarankan agar anak anak ini di tempatkan dimana saja yang dapat ditempatkan dan tidak perlu diperiksa lagi," kata Mawardi yang menceritakan kisah yang dialami oleh anaknya itu, kepada awak media ini, di Kota Jantho.

Lebih lanjut para keuchik dari beberapa Gampong di Kota Jantho ini sekaligus orang tua dari sejumlah pemuda yang kini sedang menjalani proses isolasi itu, menceritakan, bahwa sebelumnya mereka (warga yang diisolasi) berjumlah 11 orang saat dijemput di Bandara Sultan Iskandar Muda Pada Senin 30 Maret lalu.

Meski tiga diantaranya bukan termasuk warga Kecamatan Kota Jantho, namun pihaknya berinesiatif untuk membawa pulang sekaligus karena mereka adalah satu tim dan keseluruhannya merupakan warga Kabupaten Aceh Besar.

Namun, akibat tidak mampu ditanggulangi biaya makan dan perawatan, akhirnya sehari setah itu ketiga warga luar Kota Jantho itu dijemput oleh keluarganya masing -masing dan dibawa pulang Kampung yang bersangkutan.

"Ketiga warga lainnya sudah kembali ke keluarga masing-masing dengan kondisi sehat," Kata Keuchik Amiruddin.

Saat ini kedelapan warga tersebut masih menjalani proses isolasi di kawasan hutan Jalin di bawah pengawasan pihak orang tuanya masing masing dan belum ada penanganan medis secara memadai dari pihak tim kesehatan, gugus tugas percepatan penanggulangan cCovid-19 Kabupaten Aceh Besar, kecuali hanya disarankan bila ada perubahan kondisi terhadap warga tersebut diminta untuk segera melaporkan ke pihak terkait.

Soal penanggulangan makanan dan pemberian gizi bagi warga yang sedang menjalani isolasi tersebut juga belum diperoleh dari pihak manapun bahkan hingga saat ini keseluruhan warga tersebut tidak mendapatkan asupan mananan untuk antibody seperti vitamin C dan sebagainya.

"Seluruh biaya untuk Kebutuhan warga isolasi kami gunakan biaya pribadi, kan tidak mungkin kami menunggu bantuan, sementara kebutuhan sudah harus segera dipenuhi," ujar para Keuchik tersebut.

Terlantarnya para warga yang berdampak dari ancaman virus Corona itu, bukan cuma terjadi kepada delapan warga tersebut yang masih luput dari perhatian pemerintah baik soal dukungan sembako atau berbagai kebutuhan lainnya. Tapi juga terdapat di hampir seluruh warga yang terisolasi di Aceh Besar belum mendapatkan sokongan optimal dari pemerintah, baik soal sarana isolasi maupun perawatan secara berkala.

"Belum berani kita berikan bantuan karena belum ada interuksi dari pimpinan, nanti bagaimana kita mempertanggungjawabkan penggunaan dana desa itu nantinya," ujar salah seorang Keuchik di Kota Jantho yang diketahui memiliki warga yang diisolasi sejak Seminggu lalu dilingkungan salah satu Komplek di Gampong setempat.

Sementara, Camat Kota Jantho, Husaini, BA yang dikonfirmasi melalui saluran telepon, membenarkan jika sejumlah warganya kini sedang harus menjalani isolasi akibat baru kembali dari daerah pandemi covid-19 atau luar daerah Aceh dan Aceh Besar. Untuk saat ini pihaknya juga mengakui belum memiliki pusat isolasi terpadu, makanga isolasi warga disarankan di rumah masing masing, terkait dengan delapan warganya yang baru kembali dari Jakarta itu dan kini dilakukan Isolasi di hutan Jalin tersebut, diakuinya itu adalah permintaan keluarga mereka masing masing.

"Kita menyarankan dibawa pulang ke Kampung masing-masing, isolasi mandiri, tapi mereka mengambil kesimpulan diisolasi disatu lokasi," kilah Husaini.