Puasa Baik Bagi Kesehatan Fisik dan Psikologis

Puasa Baik Bagi Kesehatan Fisik dan Psikologis
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG – Direktur RSUD Abdul Moeloek, Bandarlampung, dr Lukman Pura, menyatakan puasa 30 hari tidak hanya memberi pengaruh baik bagi kesehatan fisik namun dari aspek psikologis, puasa Ramadan membuat hormon endorfin meningkat sehingga memunculkan mood dan rasa empati manusia.

“Maka dari itu, puasa Ramadan merupakan waktu terbaik untuk belajar menahan diri dan mengelola emosi diri,” kata Lukman Pura saat mengisi tausiah pada pengajian Ramadan 1443 Hijriah, Jumat (22/4/2022) di lantai empat Rektorat Universitas Lampung (Unila).

Pengajian tersebut dihadiri Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof Asep Sukohar, kepala BUK dan jajaran, kepala BPHM dan jajaran, para tenaga kependidikan, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila.

Lukman menyampaikan, long fasting selain memberikan penahanan secara fisik namun juga ada fungsi-fungsi dalam tubuh yang bergerak melatih emosi kita untuk bisa menahan diri.

“Sementara untuk orang-orang yang memiliki riwayat penyakit berat seperti diabetes dan beberapa jenis lainnya, diharapkan dapat memahami kondisi tubuhnya sehingga tidak memaksakan diri untuk berpuasa di bulan Ramadan,” kata dia.

Orang-orang ini pun harus mendapat support dari lingkungan keluarga agar tetap bisa menjaga kesehatan dan tetap stabil.