Proyek Galian di Cikeusal Serang Didemo Warga

Proyek Galian di Cikeusal Serang Didemo Warga
Foto: Andrea Nanda Saputra/monologis.id

SERANG – Warga Desa Mekarbaru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, menggelar demo menolak proyek galian di Desa Cimaung, Kecamatan Cikeusal.

Warga mendatangi lokasi galian dan menyetop kendaraan yang mengangkut tanah di lokasi tersebut.

Koordinator aksi, Elva Farid mengatakan, aksi tersebut menyikapi banyaknya tanah yang berserakan di jalanan.

“Sehingga saat cuaca panas, jalanan jadi berdebu dan saat hujan menjadi licin. Selain itu juga, banyak pengendara yang jatuh karena licin," ujarnya Elva, Selasa (20/04).

Selain itu, sopir pengangkut tanah tersebut pun, kerap ugal ugalan dan jalan yang dilintasi kendaraan  tersebut bukan untuk truk indek 24.

 "Intinya masyarakat terganggu dengan polusi debu dan jalan kotor yang  membuat  jalan  setempat menjadi licin.  Tadi pagi juga, ada yang jatuh,” terangnya.

Ia mengatakan, galian tersebut sudah beroperasi sekitar satu bulan. Saat aksi tadi, masyarakat belum bisa bertemu dengan pihak perusahaan. Namun, perusahaan meminta diadakan pertemuan kembali  dengan masyarakat.

"Silakan pertemuan, asal tidak beroperasi lagi. Karena, malam juga dia operasi dan sangat mengganggu karena bising apalagi mobil besar," tuturnya.

Elva mengatakan lokasi proyek galian tersebut ada di Desa Cimaung Kecamatan Cikeusal, sedangkan masyarakat yang aksi berasal dari Desa Mekarsari sebagai daerah yang dilintasi proyek tersebut. "Kalau kita jauh cuma posisinya warga yang dilintasi sangat terganggu," tuturnya.

Ia berharap pemerintah terkait bisa menutup proyek galian yang meresahkan tersebut. Sebab jalan yang kerap dilintasi adalah jalan utama. "Jalan utama apalagi jalur dari Petir ke Cikeusal jalan kecil sebetulnya gak boleh untuk armada indek 24 paling indek 7 ini yang operasi mobil besar sementara kapasitas jalan tidak memungkinkan untuk mobil besar," ucapnya.

Sementara Camat Petir Asep Herdiana membenarkan adanya komplain soal galian di Cikeusal yang kerap mengotori jalan di Petir. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Polsek Petir terkait masalah tersebut.

"Ada beberapa warga komplain karena jalan jadi kotor. Lokasi masuk Cikeusal tapi lewatnya ke Petir jalannya. Ada dua desa yang kelewat Petir dan Mekar baru enggak tahu dibawa kemana tanahnya," ujarnya.

Asep mengatakan tidak tahu perkara izin dari proyek tersebut. Sebab saat ini untuk izin galian C sudah dimoratorium. "Enggak tahu izinnya, kan sekarang moratorium izinnya enggak ada pemberitahuan ke saya. Enggak tahu ke camat Cikeusal karena wilayah Cikeusal tapi kan masyarakat kami juga terdampak. Tadi juga kelihatan angkutan tanahnya pada jatuh, dijalan itu yang jadi masalah di warga," ucapnya.